CILEGON, BCO.CO.ID – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cilegon enggan disalahkan terkait menumpuknya sampah rumah tangga yang mengotori pesirir pantai di Lingkungan Medaksa, Kelurahan Tamansari, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon.
Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon Didi Sukriadi, secara aturan persoalan sampah di laut dan pantai menjadi kewenangan provinsi.
“Itu kewenangan provinsi. Namun, jika kami diperbantukan kami siap untuk melakukan pembersihan. Termasuk di Pantai Medaksa juga pada 2017 pernah kami bersihkan bersama provinsi dan sejumlah perusahaan,” kata Didi Sukriadi, Jumat 05 Februari 2021.
Didi menjelaskan, pihaknya hanya bertanggung jawab dengan sampah yang ada di sekitar hulu sungai saja, termasuk jika sudah ada di dalam sungai bukan menjadi tanggungjawab DLH lagi.
“Di hulu itu kami lakukan pengelolaan lewat sejumlah bank sampah di lingkungan. Bahkan, kami juga sudah siapkan depo sampah,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Pengurangan Sampah DLH Kota Cilegon Nana Sumarna mengatakan, sampah di pantai tersebut pernah dibersihkan, kurang lebih ada sekitar 21 truk yang diangkut. Namun itu dilakukan sudah lama. Sehingga wajar, kata Nana, sekarang menumpuk kembali. Namun, lagi-lagi itu bukan menjadi kewenangan DLH Cilegon.
“Yah sudah lama sekali pernah bersama-sama dibersihkan. Kami tugasnya membersihkan yang ada di lingkungan hulu saja,” ujar Nana Sumarna.
Diketahui, sampah di Pantai Medaksa tersebut menumpuk tanpa pengelolaan sehingga mencemari laut. Sampah yang ada tersebut disinyalir terbawa dari pemukiman melalui sungai Medaksa yang bertemu dengan Laut Selat Sunda. Bahkan, tumpukan sampah di Pantai Medaksa yang jaraknya hanya beberapa meter dari Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak itu kerap kali mengotori dermaga kayu milik para nalayan.
Selain sudah menimbulkan bau tidak sedap diperkampungan sekitar Pantai Medaksa, sampah tersebut juga menyebabkan air laut tercemar menjadi hitam pekat. []
