CILEGON, BCO.CO.ID – Pemberlakuan tes GeNose di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, sudah diterapkan dalam rangka memperketat arus pergerakan orang di salah satu pelabuhan tersibuk di Indonesia ini.
Namun meskipun begitu, ternyata tarif GeNose yang diberlakukan sebesar Rp40.000 rupiah ini dikeluhkan oleh pengguna jasa yang kerap melintas untuk menuju Pulau Sumatera ataupun sebaliknya. Tarif pemeriksaan Covid-19 menggunakan nafas itu dipatok lebih tinggi daripada harga tiket yang dijual pengelola pelabuhan. “Kalau saya si keberatan yah mas, karena saya sering bolak balik juga. Ongkos saya habis untuk tes aja,” kata Fajri, salah seorang pengguna jasa di Pelabuhan Merak, Sabtu 01 Mei 2021.
Fajri menyatakan, seharusnya pengelola pelabuhan lebih bijak dalam memberlakukan tarif GeNose tersebut. Alat GeNose sendiri merupakan buatan anak negeri yang harus didukung agar penggunaannya banyak diterapkan diberbagai tempat umum. “Ini alatnya kan buatan anak negeri, harusnya sih enggak semahal ini. Gimana orang mau pakai, kalau tarifnya aja mahal,” terangnya.
Senada, Winda salah seorang calon pengguna jasa juga mengeluhkan besaran tarif untuk tes GeNose di Pelabuhan Merak. “Disini lebih mahal, aku pernah tes waktu naik kereta itu cuma Rp30 ribu,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, sengaja ikut tes tersebut untuk memastikan dirinya tidak terapar Covid-19. “Antisipasi aja, kan aku mau pulang ke Palembang. Jadi untuk memastikan aja aku sehat,” katanya.
Sementara hingga berita ini ditulis, General Manager PT ASDP Indonesia Ferry belum memberikan tanggapan kepada wartawan baik perihal tarif GeNose ataupun kondisi pemudik di Pelabuhan Merak. []