BCO.CO.ID – Gempa bumi yang mengguncang wilayah Sumur, Kabupaten Pandeglang, pada pukul 22.32 WIB yang memiliki kekuatan magnitudo 5.0 pada Sabtu malam 14 November 2020. Ternyata diakibatkan oleh aktivitas subduksi lempeng dimana Lempeng Indo-Australia menujam ke bawah Lempeng Eurasia dengan bidang kontak di bawah Selat Sunda, sehingga terjadi deformasi atau patahan batuan, gempa ini juga merupakan jenis gempa dangkal.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” kata Kabid Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono dikutip BCO dari Ayobandung.com, Minggu 15 November 2020.
Guncangan dari gempa tersebut dirasakan di Bayah, Cikesik, Ciptagelar, Panggarangan III MMI, Carita, Panimbang, Cimanggu, Labuan, Malingping II-III MMI, Cikotok, Rangkasbitung, dan Sawarna II MMI. Ditegaskannya, gempa bumi dari patahan batuan ini juga tidak mengakibatkan gelombang tsunami.
“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa dan hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami,” jelas Daryono.
Sebagai informasi, hasil monitoring BMKG pada hari ini pukul 04.28 WIB terjadi gempa susulan sebanyak satu kali dengan kekuatan magnitudo 3,0 dan tidak berpotensi tsunami. Sebelumnya akibat gempa tersebut, sejumlah wisatawan di Pantai Sumur dan sebagaian warga di Tamanjaya sempat panik hingga membuat mereka mengungsi mencari perlindungan yang lebih aman. []