CILEGON, BCO.CO.ID – Fenomena anak jalanan (anjal) dan peminta minta pada saat musim ramadhan, mulai marak terlihat dibeberapa lokasi umum seperti lampu merah, trotoar, hingga gedung pemerintah yang dijadikan tempat mangkalnya pengemis, maupun manusia gerobak. Selain mengganggu ketertiban, anak jalanan yang ada di beberapa lokasi ini juga bukan asli warga Kota Cilegon, melainkan dari wilayah di luar Kota Cilegon.
Kepala Dinas Satpol PP Kota Cilegon Juhadi M Syukur mengatakan, maraknya keberadaan anak jalanan lantaran mereka ada yang mengorganisir. Juhadi sendiri mengaku pernah melihat anak-anak jalanan tersebut turun dari kendaraan pengangkutnya.
“Itupun bukan penduduk Cilegon, itu dari luar. Itu sengaja diorganisir oleh orang-orang dibawa di mobil pagi-pagi, udah saya intip begitu,” kata Juhadi, saat ditemui wartawan di kantornya, Selasa 20 April 2021.
Menurut Juhadi, kesadaran masyarakat untuk tidak memberikan uang ketika anjal itu sedang meminta-minta dapat berdampak positif terhadap keberadaan mereka itu sendiri. “Kalau saran saya mah, kalau mau ngasih itu yaudah dikasih ke yayasan atau panti asuhan yang ngurus anak yatim. Kalau kita ngasih ke mereka di tempat umum, itukan mengganggu ketertiban, dan juga membuat peluang bagi mereka untuk datang lagi,” jelasnya.
Disinggung soal penindakan terhadap anak jalanan yang mengganggu ketertiban umum, Juhadi mengaku, bahwa hal itu harus disinergikan dengan Dinas Sosial Kota Cilegon yang memiliki leading sektornya.
Juhadi menegaskan, pihaknya siap melakukan penertiban apabila sudah ada kesepakatan antar instansi. “Iya siap, namanya juga ketertiban umum. Harus sama-sama dijaga,” tandasnya. []