Sabtu, September 14, 2024
BerandaHumanioraPasar Menjanjikan, Petani Bawang Merah Sebut Tanah di Cilegon Subur

Pasar Menjanjikan, Petani Bawang Merah Sebut Tanah di Cilegon Subur

CILEGON, BCO.CO.ID – Meskipun dikenal sebagai kota industri dengan nilai investasi tinggi, namun di Kota Cilegon masih ada petani yang memanfaatkan lahan terbatas untuk tetap produktif mengembangkan komoditi bernilai ekonomis.

iklan

Seperti yang dilakukan Imam Wahyudi (28), warga Komplek Metro Cilegon, yang kini menjadi petani bawang merah. Tergiur oleh harga jual bawang merah yang menjanjikan, membuat Imam yang dibantu warga setempat mengembangkan tanaman bawang merah.

“Yang penting ada kemauan, Cilegon itu kalau untuk pupuk, obat-obatan sudah memenuhi. Tinggal kitanya mau apa tidak mengembangkan potensi yang ada, sistem pertanian modern itu cukup mudah,” kata Imam, kepada BCO, Minggu 31 Januari 2021.

Dikatakan, tak butuh waktu lama bagi ia dan rekan-rekan petani lain dalam mengembangkan tanaman bawang merah tersebut. Menurutnya, kondisi tanah di Cilegon masih cukup subur untuk tanaman ini sehingga tak perlu banyak mengeluarkan biaya produksi terlalu banyak.

“Kalau untuk tanaman bawang merah disini tanahnya masih cukup subur, jadi perawatannya enggak terlalu sulit kang. Kalau untuk bawang itu, dari awal tanam hingga panen itu sekitar 55-60 hari,” ujarnya.

Masih kata Imam, baiknya kondisi tanah juga dapat memengaruhi tingkat produksi yang dihasilkan. Ditambah lagi, harga jual bawang merah di Kota Cilegon masih cukup tinggi, mencapai Rp20 – 25 ribu rupiah per kilogramnya. Selain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang datang ke lahan pertaniannya, ia juga saat ini berani mengirim bawang merah hasil pertanian tersebut ke Pasar Kranggot untuk kebutuhan pasar. “Jadi kalau bawang merah itu perbandingannya 1:10. Saya kan tanam awal dengan bibit 130 kilogram dan untuk panen pertama ini Alhamdulilah, ada 1,3 ton yang dihasilkan,” imbuhnya.

“Biasanya, kalau yang kedua itu pasti menyusut diperkirakan bisa 80 persen lah. Karena tanahnya yang dari bawah ke angkat jadi tanahnya menyusut juga. Untuk bibit bisa dari hasil panen atau bisa juga beli,” lanjut Imam.

Petani yang kerap dipandang sebelah mata karena aktivitasnya mengolah tanah ternyata berpotensi memeberikan manfaat lain. Yakni menambah cadangan pangan dalam negeri dan bahkan menyerap tenaga kerja. Pasalnya dalam mengolah lahan pertanian, para petani tidak bisa melakukan hal tersebut secara sendirian. Apalagi saat ini sudah banyak sistem pertanian modern yang cukup menjanjikan tanpa membutuhkan lahan yang luas sekali pun. []

RELATED ARTICLES

Most Popular

- Advertisment -
Google search engine

Recent Comments