Rabu, Desember 11, 2024
BerandaEkonomi BisnisNasib Krakatau Steel Diujung Tanduk, Erick Tohir Sebut PT KS Bisa Bangkrut...

Nasib Krakatau Steel Diujung Tanduk, Erick Tohir Sebut PT KS Bisa Bangkrut Bulan Ini

CILEGON.BCO.CO.ID – Menteri BUMN Erick Tohir mengungkapkan, perusahaan baja plat merah terbesar di Indonesia yang berada di Kota Cilegon bisa bangkrut di bulan Desember 2021. Hal itu menurut Erick, apabila sejumlah langkah restrukturisasi gagal dilakukan.

Disadur dari finance.detik.com Sabtu 04 Desember 2021, Menteri BUMN Erick Tohir mengatakan, potensi kebangkrutan bisa terjadi lantaran tiga langkah upaya kerjasama yang dijalankan belum menemukan titik terang.

“Untuk Krakatau Steel ini memang ada tiga langkah, problem-nya langkah ketiga ini macet. Ada dua restrukturisasi yang harus dijalankan Krakatau Steel, satu negosiasi ulang dengan POSCO ini juga nggak mudah. Tapi memang salah satunya yang sekarang ini krusial, kalau ketiga gagal, kedua gagal, dan pertama gagal maka Desember ini (Krakatau Steel) bisa default,” kata Erick Tohir.

Salah satu upaya penyelamatan korporasi yang saat ini masih mengalami kendala, lanjut Erick, adalah investasi blast furnace senilai USD 850 juta sejak 2008. Sempat ada titik terang dengan China, namun gagal karena China harus mengeluarkan dana dua kali lipat lebih besar untuk memperbaiki pabrik tersebut.

“Kemarin sempat ada diskusi dengan partner China. Mereka ingin ambil alih blast furnace ini, tetapi dibetulin total dan mereka tambah duit dengan hitung-hitungan yang baik cuma nggak jadi karena baja lagi naik harganya. Jadi, untuk membangun pabriknya mereka butuh dua kali lipat jadi mereka mundur,” ujarnya.

Diungkapkan Erick, langkah lainnya adalah mengenai negosiasi dengan salah satu perusahaan baja asal Korea Selatan, POSCO. Pemerintah mendorong agar kerja sama bisa 50-50. Namun, Erick mengakui hal ini tidak mudah dan sampai saat ini belum ada tanggapan dari POSCO sendiri.

“Salah satunya negosiasi ulang, karena kan selama ini KS kerja sama dengan POSCO, jadi POSCO mayoritas kita minoritas. Ini kita lagi coba untuk 50-50, belum ada jawaban dari POSCO namanya juga usaha, belum ada jawaban masih tahap negosiasi,” ungkapnya.

Terakhir Erick mengungkap kemungkinan Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority alias INA untuk berinvestasi di Krakatau Steel. “Nah ini salah satunya sebenarnya kita mengundang, ini bukan jeruk makan jeruk ya, INA untuk berinvestasi, INA sebenarnya kan kita juga ya untuk investasi sehingga barangnya nggak lari ke luar,” pungkasnya. []

RELATED ARTICLES

Most Popular

- Advertisment -
Google search engine

Recent Comments