CILEGON, BCO – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cilegon saat ini tengah mewaspadai bencana banjir dan longsor ketika terjadinya musim peralihan cuaca tahun 2020. Terlebih saat ini, beberapa daerah di Banten telah memasuki musim penghujan yang disertai angin kencang, imbas dari fenomena alam La Nina yang sedang berkembang di wilayah Pasifik Ekuator.
Kepala BPBD Kota Cilegon Erwin Harahap mengatakan, bagi warga yang bermukim di wilayah perbukitan untuk tetap waspada dan segera melakukan evakuasi diri ketika mengetahui adanya pergerakan tanah. Tanda-tanda terjadinya longsor sendiri, kata Erwin, adanya pergeseran tanah akibat tidak bisa menampung beban air dari hujan lebat.
“Yang cukup diwaspadai adalah daerah-daerah rawan longsor. Sementara permukiman-permukiman padat kita itukan banyak di daerah-daerah perbukitan. Artinya ciri-ciri tanah longsor mereka sudah tahu entah dari gemuruh suara, entah itu ketinggian tanah. Bila perlu mungkin cepat evakuasi aja sebelum terjadi,” kata Erwin Harahap di Rumah Dinas Walikota Cilegon, Selasa 27 Oktober 2020.
Selain longsor, sambung Erwin, pihaknya juga sedang mewaspadai terjadinya banjir di wilayah-wilayah dengan kontur tanah rendah yang dapat membuat genangan air sehingga bisa merendam rumah-rumah penduduk.
Masih kata Kepala BPBD Cilegon, tugas utama BPBD sendiri merupakan tugas penyelamatan ketika terjadinya bencana. Oleh sebab itu, pihaknya menuturkan pentingnya kerjasama seluruh elemen untuk mengantisipasi setiap peristiwa yang diakibatkan fenomena alam. Bahkan, BPBD sendiri merujuk ke BMKG sebagai sumber utama mengantisipasi peristiwa tertentu yang berkaitan dengan alam.
“Jadi ketika terjadi banjir, kita bantu evakuasi. Bukan urusan selokan segala macam itu sudah tekhnis. Kita sumber informasi utama itu BMKG, jadi kemungkinan-kemungkinan kayak La Nina itu kita belajarnya dari BMKG,” jelas Erwin. []