CILEGON, BCO.CO.ID – Satu keluarga miskin di Lingkungan Cikerut, RT/RW 04/04, Kelurahan Karang Asem, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon, terpaksa harus tinggal di gubuk bekas pembuatan genteng dengan kondisi kurang layak huni.
Mereka tinggal di gubuk bekas lio genteng yang pernah terbakar beberapa tahun lalu. Selain kondisinya kumuh, jika hujan rumah ini bocor.
Berdasarkan pengakuan Suamah, pemilik rumah tersebut, keluarganya tak pernah mendapatkan perhatian dari pihak Pemerintah Kota Cilegon.
Pantauan BCO Media di lokasi rumah milik Suamah tersebut, tampak bangunan beralaskan tanah ini tak dilengkapi dengan kamar mandi serta dipenuhi barang-bekas seperti kayu bakar dan bata yang tersimpan di setiap sudut ruangan. Ada juga sofa bekas yang didapat dari pembuangan sampah dan dimanfaatkan untuk kursi.
Suamah mengatakan, ia bersama suami dan anaknya bertahan di rumah tak layak tersebut lantaran tak ada biaya untuk merenovasi. “Enggak ada biaya, enggak ada bantuan juga. Suami kerjanya serabutan, yang lain mah pernah dapat bantuan yang rumahnya bagus, saya mah enggak ada,” kata Suamah, kepada BCO Media, Kamis 09 September 2021.
Untuk memenuhi kehidupan sehari hari keluarganya, Suamah terpaksa ikut membantu di tempat rongsokan atau lapak barang bekas dengan upah sekedarnya. “Saya di lapak rongsokan, bantu-bantu suami. Bantuan pun paling adanya dari dermawan atau ormas-ormas aja,” jelasnya.
Meskipun hidup dengan keterbatasan, namun Suamah tak lelah menjalani kehidupan keras di kota baja yang dijuluki kota dollar. Ia selalu berharap dan berusaha, jika suatu saat nanti ia dan keluarganya bisa hidup dan tinggal di rumah yang layak tanpa khawatir merasakan dinginnya angin malam yang masuk melalui dinding kayu ataupun air hujan yang masuk melalui atap rumahnya.
“Mudah-mudahan aja suatu saat bisa lebih baik dari sekarang,” pungkasnya. []