Senin, Januari 20, 2025
BerandaHumanioraLurah Kepuh: Hujan Debu Batubara dari PT Indocoke Industry, Ini Penjelasannya

Lurah Kepuh: Hujan Debu Batubara dari PT Indocoke Industry, Ini Penjelasannya

CILEGON, BCO.CO.ID – Debu batubara yang hingga saat ini menghujani permukiman di Lingkungan Cilurah, Kelurahan Kepuh, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, dibenarkan Lurah Kepuh, Mas’ud Syah. Debu, kata Mas’ud, berasal dari oven atau alat pemanas yang berada di PT Indocoke Industry yang berada di belakang permukiman penduduk.

Mas’ud berjanji segera memfasilitasi mediasi antara pihak perusahaan dan warganya. “Perusahaannya Indocoke. Pokoknya lagi dipersiapkan untuk mempertemukan masyarakat mengklarifikasi masalah yang terjadi itu,” ujar Mas’ud Syah kepada wartawan di Kantor Kelurahan Kepuh, Kamis 26 November 2020.

Ia memastikan, hujan debu batubara disebabkan oleh aktivitas operasional pabrik PT Indocoke Industry. Hal itu diakui Mas’ud, lantaran pihak perusahaan merespon tanggapan warga meskipun belum ada mediasi antar keduanya.

“Tapi yang jelas pihak perusahaan (PT Indocoke-red) sudah merespon tuh, berarti secara inikan berarti dari situ yang dari Indocoke,” jelasnya.

Dijelaskan Lurah, Lingkungan Cilurah merupakan wilayah terparah yang terdampak operasional di pabrik yang menggunakan batu bara sebagai bahan utamanya. Meski demikian, Mas’ud tidak mau menyalahkan pihak manapun atas insiden yang merugikan warganya tersebut.

“Yang paling (parah-red) terdampaknya Cilurah, yang lain lagi dicari tahu,” imbuhnya.

Meski belum mengetahui pasti apa yang dilakukan pihak perusahaan sehingga bisa menyebabkan hujan debu. Mas’ud, menduga pihak perusahaan sedang melakukan uji coba mesin pemanas tanpa memberitahukan kegiatannya itu ke pihak kelurahan sehingga membuat warga di Lingkungan Cilurah kaget.

“Mungkin itu (penyebabnya-red) ada uji coba oven atau mesin pemanas tapi belum ada pemberitahuan kepada warga. Harusnya ada pemberitahuan dulu, apakah melalui keluarahan atau RT sehingga masyarakat enggak kaget,” tukasnya.

Disinggung soal koordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon, Mas’ud mengakui, pihaknya belum melaporkan kejadian itu. Namun katanya, tidak menutup kemungkinan bahwa warga setempat ada yang melaporkan insiden ini ke DLH Cilegon.

“Secara resmi saya belum, tetapi warga mungkin ada yang sudah laporan ke LH. Dan LH katanya siap menunggu undangan untuk mediasi,” pungkasnya. []

RELATED ARTICLES

Most Popular

- Advertisment -
Google search engine

Recent Comments