CILEGON, BCO.CO.ID – Fenomena layangan putus dan berakhir nyangkut pada kabel sutet bertegangan tinggi kerap ditemukan di wilayah jaringan Unit Pelaksana Transmisi (UPT) PLN Cilegon. Padahal, kondisi ini selain mengganggu pasokan listrik untuk masyarakat juga membahayakan keselamatan jiwa warga yang berada di kawasan tersebut.
Oleh sebab itu, Unit Pelaksana Transmisi (UPT) PLN Cilegon menggelar sosialisasi kepada warga di Kampung Walikukun, Desa Argawana, Kecamatan Puloampel, Kabupaten Serang, dengan mengumpulkan pengurus RT dan tokoh masyarakat agar memahami bahaya bermain layangan dekat kabel bertegangan tinggi, Senin 09 Agustus 2021.
Manajer ULTG PLN Cilegon Hundusin menyampaikan, pihaknya mengajak masyarakat untuk sama-sama menjaga dan menghindari bermain layang-layang di kawasan jalur kabel sutet bertegangan tinggi lantaran dapat membahayakan keselamatan. “Dampaknya kepada pemain layang-layang itu sendiri dan juga instalasi penyaluran tenaga listrik juga bisa terganggu,” kata Hundusin, Manajer Manajer ULTG PLN Cilegon.
Hundusin mengakui, saat ini masyarakat banyak yang bermain layangan karena memasuki musim. Oleh karena itu, untuk mengurangi potensi yang dapat mengganggu instalasi pasokan listrik pihaknya mengajak masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya tersebut. “Mungkin saat ini sudah musim kembali layang-layang, jadi itu mungkin dapat menimbulkan gangguan terhadap instalasi PLN,” terangnya.
Selain itu, lanjut Hundusin, di wilayah itu beberapa waktu lalu ditemukan layang-layang menyangkut pada kabel sutet. “Kebetulan waktu itu anak-anak bermain layangan,” imbuhnya.
Sementara itu di tempat yang sama, Raumani Ketua RT 21 Kampung Walikukun mengatakan, dengan sosialisasi itu pihaknya mengetahui bahaya bermain layangan pada jaringan kabel sutet bertegangan tinggi. Karena hal itu, pihaknya meminta PLN untuk memberikan sarana olahraga bagi warga setempat agar dapat mengalihkan dan tidak bermain layangan kembali. “Kita sekarang upaya mengurangi anak-anak bermain layangan dengan diganti bola, tadi kami minta bola agar anak-anak teralihkan kepada olahraga lain,” pungkas Raumani. []