CILEGON.BCO.CO.ID – Imbas ledakan yang terjadi di PT Mitsubishi Chemical Indonesia (MCCI), sebanyak enam orang sopir truk tangki Depot Pertamina Tanjung Gerem, dilaporkan menjadi korban pada saat ledakan terjadi.
Saat ini kondisi korban dilaporkan telah stabil dan sudah dipulangkan ke rumahnya masing-masing. Tak hanya itu saja, Polres Cilegon juga masih melakukan observasi terhadap para korban tersebut. Diketahui, pabrik kimia ini meledak akibat terjadinya tekanan pada pipa reaktor yang menimbulkan letupan dan membuat debunya tercecer.
GM dan CSR PT MCCI Muhammad Reza Maualana menyampaikan, kejadian ini masih dilakukan pemeriksaan oleh kepolisian. Pihaknya mengaku akan kooperatif dalam mencari tahu penyebab pastinya ledakan ini. “Kami akan kooperatif dan mendukung semua yang memang harus dilakukan karena ini kita juga sama-sama agar tidak terjadi lagi kedepannya,” ujar Muhammad Reza Maualana, Rabu 23 Februari 2022.
Reza menegaskan, para korban dari manajemen Depot Pertamina Tanjung Gerem semuanya akan menjadi tanggung jawab PT Mitsubishi Chemical Indonesia. Pihaknya juga mengaku sampai saat ini belum mendapat laporan dari masyarakat imbas ledakan tersebut. “Kalau untuk masyarakat, kami sudah komunikasi juga dengan Pak Lurah apabila nanti ada keluhan. Pak Lurah nanti akan menyampaikan pada kami. Sampai saat ini alhamdulilah belum ada laporan,” katanya.
Sementara di tempat sama, Lurah Gerem Deny Yuliandi mengatakan, dari beberapa lokasi permukiman yang dekat dengan pabrik kimia ini pihaknya mengaku belum ada laporan terkait imbas dari ledakan itu. “Alhamdulilah dari pengurus lingkungan belum ada laporan korban dari masyarakat,” terang Deny.
Masih di tempat yang sama, Kapolres Cilegon AKBP Sigit Haryono mengungkapkan, saat ini pihaknya masih menyelidiki sisa-sisa ledakan dengan menurunkan Tim KBR Polda Banten. Ia menyampaikan, saat terjadinya ledakan sempat tercium bau menyengat.
“Jadi kalau baunya memang seperti bau pelastik, karena itu untuk dibuat polymer yang nantinya jadi bahan kain. Ketika terlepas ke udara memang baunya menyengat, tapi itu tadi enam orang yang kena ketika di observasi dan dilakukan saturasi, itu oksigennya normal dan bisa bernafas kembali. Dinyatakan oleh dokter bsa kembali ke rumah,” ujar AKBP Sigit Haryono.
Informasi yang di dapat, sisa-sisa ledakan dinilai masih aman untuk manusia. Oleh sebab itu, polisi masih melakukan penyelidikan karena dikhawatirkan sisa-sisa ledakan bisa bersifat berbahaya apabila tercampur zat lain guna memastikan keamanannya. []