Rabu, Oktober 9, 2024
BerandaHumanioraKemarau Panjang, Warga Gunung Penawen Merak Cari Air Sampai ke Hutan

Kemarau Panjang, Warga Gunung Penawen Merak Cari Air Sampai ke Hutan

BCO.CO.ID – Warga RT 05 RW 05 Lingkungan Gunung Penawen, Kelurahan Lebak Gede, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, sudah dua bulan terakhir mengalami krisis air bersih lantaran musim kemarau yang berkepanjangan. Imbasnya, warga harus mencari sumber air bersih ke hutan dengan memanfaatkan sumur di aliran sungai yang telah mengering.

Pantauan BCO Media pada Jum’at 6 September 2024, sejumlah warga terpaksa harus berjalan kaki sejauh kurang lebih 500 meter dari permukiman penduduk ke lokasi sumber air bersih sambil menggendong galon atau tempat penampungan air. Ada juga, warga yang mengendarai sepeda motor yang membawa galon yang sudah terisi air.

Biasanya, warga saling bergiliran mengisi tempat penampungan air yang mereka bawa. Butuh waktu cukup lama agar sumur tersebut kembali terisi oleh air bersih. Pasalnya, untuk mendapatkan satu galon berukuran 18 liter, warga harus menunggu sampai tiga jam.

Salah seorang warga bernama Jemi’ah mengaku, ada beberapa sumur sumber air bersih yang dekat dengan rumah penduduk. Namun karena antrean, ia terpaksa harus mencari lokasi lain yang letaknya lebih jauh. “Biasanya enggak ke sini, dekat kuburan ada tapi airnya udah begini (mulai mengering-Red). Di cukup-cukupin aja,” ucap Jemi’ah, kepada BCO Media.

Dia bilang, tahun ini warga belum mendapat bantuan air bersih. Padahal tahun kemarin, ada bantuan air bersih yang disalurkan ke wilayah tersebut. “Belum ada,” katanya.

Hal senada juga dikatakan Sumantri, ia mengaku ada beberapa titik sumber air bersih yang dimanfatkan untuk mencuci, mandi, hingga untuk konsumsi. Biasanya, warga akan saling bergantian mengisi tempat penampungan air yang mereka miliki. “Iya saling antre, siapa yang lebih dulu isi duluan. Entar kalau udah dapat, gantian sama yang lain,” ujar Sumantri.

Menurutnya, warga juga mengambil air sampai malam hari dari mulai senja menyingsing hingga dinihari. Ini juga dibuktikan, dengan adanya sisa pembakaran kayu untuk api unggun. “Iya, dari semenjak abis maghrib kadang sampai pukul dua dinihari baru dapat,” jelasnya.

Warga di lingkungan ini berharap, ada bantuan air bersih yang disalurkan guna memenuhi kebutuhan rumah tangga mereka. []

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

- Advertisment -
Google search engine

Recent Comments