CILEGON.BCO.CO.ID – Sejumlah kelompok masyarakat dari Jarwo Banten, Pemuda Batak Bersatu (PBB) DPC Kota Cilegon, dan Relawan Cyber NKRI Banten, menggelar kegiatan berbagi kasih dengan puluhan anak yatim di Yayasan Rumah Pintar Kreasi, di Lingkungan Pagebangan, Kelurahan Kubang Sari, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, Jum’at 21 Januari 2022.
Kegiatan tersebut merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan kelompok masyarakat ini dalam rangka saling berbagi bersama warga tak mampu, terutama anak-anak yatim yang kurang mendapatkan kasih sayang orangtuanya ataupun anak dari keluarga tak mampu.
Wakil Ketua PBB DPC Kota Cilegon Juni Manurung mengatakan, kegiatan ini sendiri diisi dengan berbagai permainan untuk menghibur anak-anak didik yang biasa belajar di tempat ini. Tak hanya permainan, para relawan juga turut memberikan sejumlah uang tunai untuk sebagai bantuan untuk pembelajaran total 56 anak yang ada. “Ini bentuk kegiatan rutin kita, karena kita sadar tidak semua anak bisa menikmati apa yang kita rasakan saat ini. Intinya berbagi kasih itu tidak harus memandang ras, agama, ataupun yang lain,” ujar Juni Manurung, Wakil Ketua PBB DPC Kota Cilegon.
Juni menambahkan, melihat adanya anak-anak yatim piatu di lokasi Yayasan Rumah Pintar Kreasi (RPK) Ciwandan ini. Pihaknya bahkan siap menjadi relawan pengajar anak-anak dalam rangka pengembangan diri anak-anak di tempat ini. “Kami siap, kalau butuh pengajar untuk anak-anak kami siap. Terus terang kami siap, karena ini untuk pengembangan diri anak-anak,” katanya.
Sementara di tempat yang sama, Ade Mafruhi selaku Ketua Yayasan Rumah Pintar Kreasi menyampaikan, dari puluhan anak asuhnya yang terdiri dari berbagai tingkat sekolah ini.
Pihaknya memberikan pelajaran ekstra, yakni pengembangan diri anak-anak yatim itu. “Kegiatannya lepas dari waktu sekolah selesai, jadi belajarnya kita membedah pelajaran di sekolah. Tujuannya, biar anak-anak ini memiliki keinginan untuk berkembang,” imbuh Ade Mafruhi, Ketua Yayasan Rumah Pintar Kreasi.
Untuk menjalankan kegiatannya itu, RPK di bantu empat orang relawan pengajar dari warga setempat yang memiliki ketertarikan dalam dunia pendidikan terutama pengembangan diri. “Tenaga pengajar mungkin mencari kesibukan dan memberikan motivasi kepada anak-anak biar mereka bisa maju,” pungkasnya. []