BCO.CO.ID – Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Cilegon semakin marak terjadi setiap bulannya.
Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon menyebut, kasus DBD terus mengalami peningkatan setiap bulan. Pada periode Maret 2024, bahkan ada satu orang warga yang meninggal dunia akibat DBD.
Seperti diketahui, kasus DBD di Cilegon pada Januari 2024 sebanyak 27 kasus, Februari 2024 sebanyak 31 kasus, dan Maret 2024 terdapat 41 kasus dengan satu korban meninggal dunia.
Kepala Bidang (Kabid) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) pada Dinkes Kota Cilegon Febrinaldo menjelaskan, salah satu faktor penyebab terus meningkatnya kasus DBD di Cilegon karena musim hujan.
“Menurut saya karena musim hujan jadi menimbulkan genangan air, baik di kaleng bekas maupun di ban bekas atau lainnya. Sehingga banyak menimbulkan nyamuk aedes aegypti pembawa virus DBD,” kata Febri Naldo, dikonfirmasi wartawan, Jum’at 19 April 2024.
Dengan terus meningkatnya kasus itu, ia meminta masyarakat agar lebih meningkatkan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di lingkungannya masing-masing. Pasalnya, membasmi nyamuk penyebab DBD merupakan tanggung jawab bersama.
“Masyarakat harus ditingkatkan lagi PSN nya, karena saat ini musim hujan jadi harus digiatkan pemberantasannya dengan membersihkan genangan air, karena nyamuk aedes aegypti pembawa virus DBD itu berasal dari genangan air yang bersih,” katanya.
“Jadi kesadaran masyarakat juga perlu di tingkatkan untuk menjaga supaya lingkungan menjadi bersih dan terhindar dari penyebab timbulnya nyamuk aedes aegypti pembawa virus DBD itu,” imbuhnya.
Untuk menekan kasus DBD di Cilegon, Febri berujar, pihaknya telah melakukan himbauan sekaligus menyosialisasikan terkait DBD melalui puskesmas-puskesmas di Kota Cilegon.”Sejak November 2023 itu sudah kita woro-woro terkait DBD itu tidak henti-hentinya hingga saat ini, petugas Puskesmas juga bekerjasama dengan lintas sektor seperti Babinsa, Bhabinkamtibmas dan kelurahan melalukan intervensi pemberantasan sarang nyamuk,” ujarnya lagi.
Seperti yang dilakukan di Kecamatan Jombang, Purwakarta dan Pulomerak yang mana menjadi daerah yang sering menyumbangkan kasus DBD terbanyak, tentu ini menjadi fokus utama intervensi dari Dinkes Kota Cilegon.
“Ada 18 kasus DBD di Jombang dan Purwakarta 13 kasus disusul Pulomerak 13 kasus. Kami sudah intervensi kalau orang kesehatan kan ke puskesmas, kita sosialisasi-sosialisasi untuk menerapkan PSN di wilayahnya,” pungkas Febri. []