CILEGON.BCO.CO.ID – Bank Sampah Sanggar Wuni Kreasi yang berdiri sejak tahun 2017 rutin membagikan hasil tabungan sampah ke nasabah menjelang lebaran di Aula Sanggar Wuni Kreasi, lingkungan Kubangsaron Kelurahan Tegalratu Kecamatan Ciwandan Kota Cilegon, Jumat 7 Mei 2021.
Pada periode ini, Bank Sampah SWK meraup omset Rp 12.022.000 dengan memiliki nasabah sebanyak 70 nasabah. Nasabah tersebut merupakan warga yang berasal dari kampung Cigading, Belumbang dan Kubangsaron.
Menurut Nur Cholis, Founder Sanggar Wuni Kreasi mengatakan, program Bank Sampah merupakan program lingkungan yang berbasis recycle economy. Para warga menabung sampah an organik yang masih memiliki nilai ekonomis setiap dua minggu sekali dengan mengumpulkan sampah secara kolektif. Setelah ditabung, sampah-sampah dijual ke pengepul dan hasil keuntungan dari nasabah dibagikan menjelang lebaran.
“Kegiatan ini rutin sudah berjalan selama empat tahun. Bank Sampah sendiri program berkelanjutan yang kami gagas di Sanggar Wuni Kreasi dengan pendekatan ke ibu-ibu di kampung,” ungkapnya.
Dengan adanya porgram Bank Sampah, pemilahan sampah dari rumah-rumah warga dapat mendatangkan pendapatan.
Di tempat sama, Julisah salah satu nasabah yang mendapatkan pendapatan terbesar sebanyak Rp 1.278.500 mengatakan porgram Bank Sampah di Sanggar Wuni Kreasi ini sangat bermanfaat bagi nasabah yang menabung karena dapat membantu kebutuhan menjelang lebaran.
“Alhamdulillah, melalui program ini, kami selaku nasabah dapat terbantu memenuhi kebutuhan lebaran. Semoga kedepan, program-programnya dapat berkembang dan smeakin inovatif” ujarnya.
Selain Bank Sampah, di SWK juga terdapat juga program Kelompok Wanita Tani (KWT) yang menghimpun ibu-ibu di kampung untuk aktif berkegiatan.
Saat ini, Sanggar Wuni Kreasi sedang membuat roadmap penanganan sampah dari sumbernya. Seperti edukasi dor to dor dari rumah ke rumah tentang pemilahan sampah organik dan non organik, hingga membentuk kelompok-kelompok Bank Sampah unit di berbagai kampung di Kota Cilegon.
Setelah lebaran ini, kami akan membuat rumah kompos dan rumah magoot untuk penanganan sampah organiknya. Untuk sampah non organiknya kami akan melebarkan sayap membentuk Bank Sampah unit di berbagai kampung.
“SWK akan menjadi Bank Sampah Induk dan akan membentuk Bank Sampah unit di berbagai kampung di Kota Cilegon. Nanti banyak program turunan yang bisa kami kembangkan bersama” ujarnya. []