BCO.CO.ID – Sarana dan prasarana serta sumber daya manusia di Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Cilegon masih minim. Padahal, instansi ini merupaka instansi penyelematan maupun dalam penanganan kebakaran di Kota Cilegon.
Kepada wartawan, Sekretaris DPKP Kota Cilegon Ahmad Muiz mengatakan, instansi kerap mengalami kerepotan setiap kali menangani kebaran dibeberapa titik lokasi seperti wilayah perbukitan. “Kita masih kerepotan setiap kali menangani kebakaran di perbukitan, harusnya spot kita ada di semua kecamatan, karena Damkar baru ada tiga spot di Citangkil, Purwakarta dan Pulomerak,” kata Ahmad Muiz, Selasa 9 Juli 2024.
Dia bilang, spot yang masih minim itu turut berdampak pada operasi pemadaman kebakaran. Sehingga pelayanan pemadaman kebakaran dinilai masih belum efektif responsif dalam kurun waktu 15 menit penanganan.”Pemerintah harusnya mengadakan kajian mengenai pos-pos yang layak sesuai kajian, jadi seharusnya tempatnya juga harus yang strategis tidak di pojok-pojok,” ujarnya.
Ahmad Muiz berujar, adanya relawan kebakaran yang dibentuk juga belum efektif, lantaran pihaknya masih kesulitan terkait anggaran yang belum didukung oleh Bappedalitbang Kota Cilegon. “Banyak anggaran kita yang kurang di support, karena selain rekrutmen relawan, kita juga mendidik dan harusnya mengalokasikan sarpras untuk membantu damkar,” terangnya.
Dijelaskan, efektifitas relawan juga seharusnya ditempatkan di titik-titik kelurahan, sehingga ketika di titik itu terjadi kebakaran, maka relawan bisa melaporkan ke Damkar dan bisa juga menangani secara mandiri.Untuk itu, pihaknya telah mengusulkan ke Bappedalitbang agar relawan kebakaran itu harus diefektifkan sehingga akan lebih cepat lagi penangananya.
Sebab, tingkat preventif itu jauh lebih penting dari penanganan kebakaran. “Konsep Damkar itu semakin kecil tingkat kebakarannya semakin sukses tapi kalau semakin besar tingkat kebakarannya meski penanganannya sukses itu namanya Damkar tidak sukses penanganannya,” jelasnya.
Selain sarana dan prasarana penunjang, kondisi mobil pemadam kebakaran juga diakuinya masih kurang. Belum lagi, ada di antaranya mobil yang sering rusak.”Jadi peralatan semuanya belum memadai, harusnya pemerintah harus memperhatikan Damkar, karena ini masalah nyawa jadi keberadaan Damkar sangat penting,” pungkas Ahmad Muiz. []