CILEGON.BCO.CO.ID – Batalnya rencana hak interpelasi DPRD Kota Cilegon terhadap Helldy-Sanuji, selaku kepala daerah dan wakil kepala daerah membuat puluhan mahasiswa dari Ikatan Mahasiswa Cilegon (IMC) melakukan unjuk rasa di Gedung DPRD Kota Cilegon, Kamis 20 Januari 2022.
Dalam aksi yang mendapat pengawalan dari petugas polisi dari Polsek Purwakarta serta dari Polres Cilegon dan juga petugas Satpol PP Kota Cilegon itu, sejumlah mahasiswa turut mempertontonkan salah satu pengobatan tradisional kerikan sebagai bentuk sindiran DPRD Cilegon masuk angin.
Ketum PP IMC Hariyanto menyampaikan, aksi ini merupakan sindiran keras mahasiswa kepada para fraksi DPRD Kota Cilegon yang secara tiba-tiba membatalkan hak interpelasi. Padahal menurutnya, sebelum wacana hak interpelasi digulirkan banyak anggota dewan yang mendukung hal tersebut. Namun saat Rapim dan Bamus, banyak fraksi menarik diri dari rencana tersebut.
“Akan tetapi terakhir saat Rapim dan Bamus itu dinyatakan tidak bisa dilanjutkan, karena tidak kuorum karena beberapa fraksi yang mengusulkan berbondong-bondong membatalkan atau tidak menyetujui soal hak interpelasi ini,” ungkap Hariyanto, kepada wartawan.
Massa dari organisasi ini juga turut mempertanyakan sikap anggota dewan terkait aduan masyarakat tentang janji-janji politik Helldy Sanuji, terutama KCS (Kartu Cilegon Sejahtera). Sebab, selama kurang lebih 11 bulan kepemimpinan Helldy-Sanuji dinilai belum berbuat banyak untuk masyarakat. IMC juga mendesak jika mereka meminta hak interpelasi kembali dilanjutkan.
“Seharusnya hak interpelasi ini bisa dilaksanakan atas pertimbangan-pertimbangan 11 bulan Helldy-Sanuji yang perlu dievaluasi. Kami meminta hak interpelasi, IMC mendesak itu,” katanya.
Masih kata Hariyanto, batalnya interpelasi yang merupakan hak konstitusional anggota dewan tersebut diduga karena adanya perselingkuhan politik. “Saya mencium ada perselingkuhan politik karena memang 180 derajat berbalik. Tadinya mendukung, sekarang tarik barisan,” tutup Hariyanto. []