BCO.CO.ID – PT. Pertamina resmi menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis RON 92 atau bahan bakar non subsidi alias Pertamax dari semula Rp9 ribu rupiah menjadi Rp12.500 (untuk daerah dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor /PBBKB 5 persen) rupiah per 01 April 2022.
Dilansir dari situs resmi Pertamina, kenaikan harga BBM non subsidi ini dipicu oleh kondisi krisis geopolitik dunia yang mempengaruhi harga minyak mentah yang melambung tinggi di atas US$ 100 per barel. Hal ini pun mendorong harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) per 24 Maret 2022 tercatat US$114,55 per barel atau melonjak hingga lebih dari 56% dari periode Desember 2021 yang sebesar US$73,36 per barel. Meskipun harga Pertamax naik Rp3.500 namun untuk harga Pertalite dan Solar Bersubsidi di klaim masih tetap pada harga semula.
Pjs. Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, SH C&T PT Pertamina (Persero) Irto Ginting menyampaikan, kenaikan bahan bakar jenis Pertamax tersebut diklaim masih kompetitif dibandingkan dengan SPBU lainnya. “Pertamina selalu mempertimbangkan daya beli masyarakat, harga Pertamax ini tetap lebih kompetitif di pasar atau dibandingkan harga BBM sejenis dari operator SPBU lainnya. Ini pun baru dilakukan dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, sejak tahun 2019,” kata Irto Ginting, Jum’at 01 April 2022.
Irto menjelaskan, kenaikan harga BBM atau penyesuaian harga itu masih jauh di bawah nilai keekonomiannya. Sebelumnya, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerjasama Kementerian ESDM, Agung Pribadi dalam keterangan tertulisnya menyatakan dengan mempertimbangkan harga minyak bulan Maret yang jauh lebih tinggi dibanding Februari, maka harga keekonomian atau batas atas BBM umum RON 92 bulan April 2022 akan lebih tinggi lagi dari Rp 14.526 per liter, bisa jadi sekitar Rp 16.000 per liter.
Dengan demikian, katanya, penyesuaian harga Pertamax menjadi Rp12.500 per liter ini masih lebih rendah Rp3.500 dari nilai keekonomiannya. “Ini kita lakukan agar tidak terlalu memberatkan masyarakat,” ujar Irto.
Dengan harga baru Pertamax, Pertamina berharap masyarakat tetap memilih BBM Non Subsidi yang lebih berkualitas. “Harga baru masih terjangkau khususnya untuk masyarakat mampu. Kami juga mengajak masyarakat lebih hemat dengan menggunakan BBM sesuai kebutuhan,” pungkas Irto. []