BCO.CO.ID – Dinas Koperasi dan UMKM (Dinkop-UMKM) Kota Cilegon tengah mewacanakan pemberian subsidi bagi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), terkait kenaikan harga bahan produksi yang tak menentu akhir-akhir ini.
Kepala Dinkop-UMKM Kota Cilegon Didin Maulana mengungkapkan, wacana pemberian subsidi untuk membantu para pelaku UMKM mendapat harga bahan produksi lebih rendah itu akan dikaji terlebih dahulu. Subsidi nantinya akan diberikan khusus untuk bahan produksi dari produk yang di jual kepada masyarakat.
“Kalau memungkinkan nanti, seperti sekarang ini mendekati lebaran, UMKM banyak yang membutuhkan gula, terigu, minyak sebagai bahan produksi produk yang mereka hasilkan. Dan pada saat yang bersamaan harga ini kan naik, harapannya momen-momen seperti ini pemerintah bisa mensubsidi kebutuhan dasar produksi UMKM. Terutama produk yang khas Cilegon, seperti gipang, rabeg segala macem, itu kan butuh bahan baku penolong seperti minyak, gula dan lainnya,” papar Didin Maulana, kepada wartawan, Rabu 20 Maret 2024.
Dijelaskan, wacana pemberian subsidi bagi pelaku UMKM juga tercetus atas dasar keluahan masyarakat terhadap fluktuasinya harga bahan pokok di pasar. Adapun nanti, pelaku UMKM yang mendapat subsidi dari pemerintah yakni yang sudah terdaftar di database Dinkop-UMKM Kota Cilegon. “Insya Allah tahun depan kita akan usulkan subsidi khusus untuk UMKM, karena sekarang teman-teman UMKM sudah banyak yang curhat masalah dasar,” jelasnya.
Menurutnya, kenaikan harga bahan produksi yang saat ini terjadi pada masyarakat memicu pemerintah daerah untuk dapat hadir secara maksimal membantu bisnis pada sektor UMKM tersebut. Oleh sebab itu, lanjut Didin, pihaknya nanti akan menggandeng Bulog guna menyediakan bahan pokok produksi yang dibutuhkan para pelaku UMKM.
“Nanti yang dapat subsidi itu untuk UMKM yang sudah terdaftar di kita, yang menjadi mitra kita. Bukan untuk konsumsi, tapi untuk produksi. Iya (mekanisme sedang dikaji lagi-Red),” imbuhnya.
Didin kembali mengatakan, wacana subsidi untuk pelaku UMKM di Kota Cilegon juga sejalan dengan regulasi PP Nomor 7 Tahun 2021 Tentang Kemudahan, Pelindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Saat ini, Didin berujar, produksi kue kering dari pelaku UMKM tengah meningkat di bulan suci Ramadhan. “Sekarang yang sudah meningkat itu kue kering, terus produk khas Cilegon seperti gipang banyak yang pesan, getas juga terus makanan kuliner yang basah seperti takjil dan lainnya. Untuk tahun ini belum bisa subsidi, ini kita akan canangkan tahun depan di ramadhan, karena kebutuhannya tinggi,” pungkasnya. []