CILEGON, BCO.CO.ID – Inisiator Front Daulat Pribumi Kota Cilegon Mulyadi Sanusi atau yang akrab disapa Cak Mul, memberikan catatan penting di kepemimpinan Walikota Helldy Agustian dan Wakil Walikota Sanuji Pentamarta pada 100 hari kerja sebagai kepala daerah Kota Cilegon.
Selain meminta untuk merealisasikan janji kampanyenya sewaktu Pilkada, Cak Mul juga meminta Helldy untuk bersikap terkait persoalan BUMD PT Pelabuhan Cilegon Mandiri dengan PT Krakatau Steel, PT PCM sendiri dinilai telah memberikan kontribusi untuk Kota Cilegon. “Maksud saya Helldy itu harus bernai punya sikap, terhadap persoalan apa yang dilakukan oleh PT KS karena Pelabuhan Cilegon Mandiri itu punya sejarah. Jadi artinya disini adalah, kalau misalnya Pak Helldy Sanuji dengan kebijakan PT KS maka rakyat akan bersikap,” papar Cak Mul, Inisiator Front Daulat Pribumi Kota Cilegon, usai Diskusi Resolusi 100 Hari Helldy Sanuji, Selasa 08 Juni 2021.
Cak Mul menjelaskan, PT PCM telah memberikan manfaat untuk kesehjateraan masyarakat Kota Cilegon. Di antaranya, honor guru ngaji dan honor RT/RW. Ia juga mempertanyakan mengapa PT Krakatau Steel menolak akses jalan dan Rencana Induk Pelabuhan (RIP), oleh sebab itu lanjut Cakmul, Helldy Agustia selaku Walikota Cilegon harus mampu bersikap guna melanjutkan pembangunan pelabuhan PT PCM. “Artinya kebijakan-kebijakan Silmy Karim (Dirut PT KS-Red) kalau Helldy tidak bersikap, akan ditindas Pemerintah Kota Cilegon ini,” terang Cak Mul.
Sementara di tempat yang sama, Isbatullah Alibasja yang juga Inisiator FDP Kota Cilegon, memberikan catatan penting untuk Walikota dan Wakil Walikota Cilegon yang saat ini sedang menjabat sebagai kepala daerah. Isbatullah bahkan mempertanyakan soal janji kampanye Helldy Sanuji terkait penyediaan 25.000 lapangan kerja bagi pengangguran di Kota Cilegon. “Saya enggak tahu nih caranya Helldy bagaimana, 25.000 (Lapangan Pekerjaan-Red) ini. Udah 100 hari ini, cuman kita enggak melihat apa gitu caranya,” ungkap Isbatullah Alibasja.
Dikatakan, banyak janji yang diucapkan Helldy Sanuji itu seharusnya melibatkan seluruh elemen masyarakat untuk diikutsertakan membantu kepemimpinannya. Salah satunya adalah elemen pengusaha yang lebih condong dapat merekrut pekerja. “Enggak bisa dia (Helldy Sanuji-Red). Dalam 100 hari ini dia enggak pernah melibatkan komponen pengusaha misalkan untuk menyelesaikan masalah-masalah pengangguran,” jelasnya.
Masih kata Isbatullah, jika dikalkulasikan dari 25.000 lapangan pekerjaan yang dijanjikan, seharusnya 100 hari kepemimpinan Helldy Sanuji itu sudah ada sekitar 2.300 orang yang telah bekerja sejak pasangan ini mulai memimpin daerah dengan sebutan Kota Industri. “Berarti kalau 100 hari udah 2.300, ada enggak yang dibantu. 2.300 tenaga kerja yang dibantu bekerja selama 100 hari ini kan belum tentu, kita berkejaran dengan waktu, kita waktu cuman tiga tahun artinya Pak Helldy enggak bisa sendiri dia bekerja harus melibatkan komponen yang lain untuk menyelesaikan yang ini. Enggak bisa dia bekerja sendiri,” pungkasnya. []