CILEGON.BCO.CO.ID – Dalam rangka mendorong kesejahteraan masyarakat, Dinas Koperasi dan UKM Kota Cilegon rutin menggelar agenda Rabu UMKM. Dalam agenda yang sudah berjalan beberapa kali itu, Dinkop membuka pelayanan bagi para pelaku UMKM yang belum memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) sekaligus melakukan pendataan terkait kebutuhan para pelaku UMKM yang ada di Kota Cilegon.
Sub Koordinator Bidang UMKM Tety Hartati mengatakan, kegiatan Rabu UMKM merupakan upaya Pemerintah Daerah dalam membantu kemajuan dan perkembangan UMKM. “Upaya tersebut dilakukan untuk membangkitkan perekonomian masyarakat baik dari segi kelembagaan, pemasaran, hingga pendanaan. Mulai dari perizinannya, promosi, pembuatan kemasan, dan lain sebagainya. Alhamdulillah dari kegiatan Rabu UMKM ini, ada peningkatan sekitar 50 persen untuk pembuatan NIB,” kata Tety saat menggelar agenda Rabu UMKM di sentra UMKM Taman Jajan Puri, Rabu lalu 2 November 2022.
Tety melanjutkan, untuk pembuatan NIB sendiri tidak memakan waktu lama dan tidak dibebankan biaya alias gratis. “Untuk syaratnya cukup KTP domisili Cilegon, usahanya ada, dan pembuatannya hanya memakan waktu 7 menit,” ungkapnya.
Di tempat sama, salah satu pelaku UMKM yang belum memiliki NIB mengaku senang dengan kunjungan yang dilakukan Dinkop dan UKM bersama Wakil Walikota Sanuji Pentamarta.
Dirinya merasa terbantu dengan adanya kunjungan tersebut, karena bisa langsung memiliki NIB hanya dalam waktu 7 menit. “Alhamdulillah seneng, saya usaha sudah hampir setahun dan dari kemarin mau urus NIB belum sempat karena yang namanya dagang harus belanja, masak, persiapan, jadi gak ada waktu. Dari kemarin sudah diniatin mau ke Dinkop, tapi lagi-lagi waktunya gak ada. Alhamdulillah sekarang sudah punya NIB berkat adanya kunjungan ini,” kata Indah Purnamasari yang produk UMKM nya berupa kuliner Ayam Geprek.
Sementara itu, Wakil Walikota Cilegon Sanuji Pentamarta menyampaikan, agenda Rabu UMKM sudah berjalan kurang lebih selama 18 bulan sejak dirinya menjabat. Ia juga menyampaikan, dari sejumlah kunjungan yang dilakukan, masih banyak UMKM yang belum lengkap secara administrasi.
Untuk itu dirinya meminta kepada Dinkop UKM Cilegon untuk membantu mempercepat masalah perizinan dengan berkoordinasi dengan pihak terkait lainnya.
“Yang paling lemah adalah kualitas di produk. Harus ada komitmen bahwa produk kita berkualitas, enak produknya, memang memuaskan, supaya bisa naik kelas dan bisa bersaing dengan seluruh produk UMKM di Indonesia. Kemudian yang selanjutnya adalah masalah packaging atau pengemasan dan kita pernah menggelar pelatihan bersama minimarket dan supermarket, itu baru 25 persen yang pacakgingnya memenuhi syarat di supermarket dan minimarket. Sebenarnya sudah bagus, tapi menurut pihak supermarket minimarket belum masuk. Kemudian yang sangat lemah adalah digital marketingnya. Padahal ini sangat penting karena pada saat pandemi semua ekonomi terpuruk, umkm yang menggunakan media digital bertahan dengan hadirnya jasa pengiriman lewat aplikasi digital itu. Jadi media sosialnya harus diaktifkan instagram, facebook, dan lainnya atau platform digital lainnya harus diaktifkan,” jelasnya.
Diketahui, Taman Jajan Puri, merupakan sentra UMKM yang menyediakan berbagai makanan halal atau kuliner yang dapat dinikmati oleh semua kalangan dengan harga kaki lima namun rasa bintang lima.
Ada sekitar 105 menu yang disajikan di Taman Jajan Puri oleh sebanyak 30 UMKM seperti Hi Boba dan Hi Dim Sum, Ayam Geprek GW, dan Auto Jus. Adapun menu terbaru yang ada di Taman Jajan Puri adalah Kerang Gabrugan dan Sego Gudeg. []