CILEGON.BCO.CO.ID – Anggota DPRD Kota Cilegon dari Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar) Erik Airlangga, menyinggung janji politik Wali Kota Cilegon Helldy Agustian soal pendidikan terkait banyaknya sekolah berstatus negeri yang rusak dan terkesan tak terurus.
Menurut Erik, seorang pemimpin daerah seharusnya mampu membuat kebijakan bagi perbaikan dan perkembangan dunia pendidikan. Apalagi, APBD Kota Cilegon cukup besar sehingga sudah seharusnya sekolah di Cilegon berkualitas. “Jangan hanya mengejar pencitraan ataupun penghargaan, sedangkan sekolah-sekolah di Cilegon (kondisinya-Red) butuh perhatian untuk mendidik dan mengajar bagaimana caranya masyarakat Cilegon ini cerdas dan bisa bersaing di masa yang akan datang,” ujar Erik Airlangga, dikofirmasi wartawan, Selasa 18 Juli 2023.
Dia bilang, Kota Cilegon yang dikenal sebagai kota industri dengan APBD mencapai Rp2 triliun lebih seharusnya dapat menghadirkan sarana dan prasarana belajar yang nyaman. Terlebih, Helldy sering berjanji ingin membangun sekolah-sekolah di Cilegon “Karenakan dia janjinya begitu, beasiswa, pendidikan SD-SMP dia pengen bangun berapa dulu itu, janji-janji politiknya. Itu juga harus segera terealisasi, jangan sampai nanti ini hanya sekedar janji yang tidak biasa terealisasi,” terangnya.
Di lain sisi, Ketua Komisi IV DPRD Kota Cilegon ini juga mengungkapkan, pihaknya selalu menekan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar melaksanakan kegiatan di triwulan pertama tahun anggaran. Hal itu agar anggaran yang telah disiapkan bisa digunakan dengan baik. Erik berujar, 30 persen anggaran APBD dialokasikan untuk kesehatan dan pendidikan. “Di reguler ngapain aja OPD-OPD, kalau sekiranya OPD itu enggak mau kerja sampaikan ke wali kota. Mundur, karena enggak sanggup jadi kepala dinas,” tegasnya.
Masih kata Erik, adanya ketimpangan terkait kondisi sekolah di Kota Cilegon turut mempengaruhi kualitas masyarakatnya. Meskipun demikian, banyak masyarakat di Kota Cilegon yang cerdas dan mampu bersaing dengan masyarakat lainnya. “Tapi melihatnya pendidikan seperti ini juga kan, tempat belajar enggak layak sedangkan kita kota industri yang industrinya kelas tinggi. Tentu ini PR wali kota,” pungkasnya. []