Selasa, Oktober 8, 2024
BerandaInfrastrukturBangun Bundaran Bonakarta, Street City Gwangyang Bakal Hadir di Cilegon

Bangun Bundaran Bonakarta, Street City Gwangyang Bakal Hadir di Cilegon

CILEGON, BCO.CO.ID – Pemerintah Kota Cilegon tampak serius melakukan pembangunan hasil kerjasama dengan perusahaan asal Korea Selatan untuk menghadirkan street city (jalan kota) dengan nama salah satu daerah di negeri ginseng tersebut. Keseriusan itu ditandai dengan survei terhadap jalan yang hendak dibangun bundaran untuk mengatur lalu lintas di wilayah Komplek Bonakarta, Kecamatan Jombang, Kota Cilegon, Senin 22 Maret 2021.

Dalam kegiatan itu, hadir sejumlah pejabat pada Kementerian Perhubungan RI, Kemen PUPR, BPJN, BPTD Wilayah VIII Banten, Korlantas Polri, Polda Banten, Satlantas Polres Cilegon, serta Kabid LLAJ Dinas Perhubungan Kota Cilegon.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Cilegon Uteng Dedi Apendi mengatakan, survei untuk membuka median jalan itu mengajak pejabat di kemetrian lantaran jalan tersebut merupakan jalan nasional. Selain itu lanjut Uteng, ada beberapa model persimpangan hasil kajian guna mengatur lalu lintas.
Model-model tersebut adalah, model Apill (Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas) atau pengatur dengan lampu, model dengan bundaran, dan model perpaduan antara bundaran dengan Apill atau dengan lampu.

“Tadi merupakan survei lapangan karena kita untuk membuka median jalan nasional, butuh rekomendasi dari PUPR dari Kementerian Perhubungan untuk pembukaan akses ke Bonakarta. Nanti kita lakukan setelah mendapatkan rekomndasi dari pusat,” kata Uteng Dedi Apendi kepada wartawan.

Berdasarkan hasil kajian itu, Uteng menambahkan, lebar jalan 17-18 meter itu sangat memungkinkan untuk dibukanya jalan menuju Street City Gwangyang tersebut. Akan tetapi menurutnya, pihaknya akan terus melihat pergerakan kendaraan lantaran lokasinya tidak jauh dari Landmark Kota Cilegon.

“Kalau dilihat dari lebar jalan itu sangat memungkinankan, tapi kita lihat lagi nanti pergerakan kendaraan karena itu teralu dekat juga dengan persimpangan di landmark,” jelasnya.

Disinggung soal kepadatang lalu lintas, Uteng menyatakan, pembukaan jalan nasional ini juga berfungsi untuk membagi beban antrean mobilitas pergerakan kendaraan. “Salah satunya untuk membagi beban baik kendaraan barang maupun kendaraan orang. Tadi saya minta di rapat koordinasi untuk dijalankan dulu apa yang jadi rekomendasi hasil kajian sambil jalan kita evaluasi. Apa kurangnya kita tambahkan,” pungkasnya.

Sementara, Penyusun Bahan Kebijakan pada Dirjen Jalan Kemenhub RI Vircan mengungkapkan, pihaknya masih menunggu kajian dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN). Pasalnya menurut Vircan, pihaknya hanya mengatur manajemen rekayasa lalu lintas saja. “Itukan masih ada kewenangannya BPJN, terkait dengan apa pembangunan fisiknya yah kalau. Di kita hanya terkait masalah manajemen rekayasa lalu lintas,” kata Vircan.

Pihaknya menegaskan, belum bisa memutuskan soal kapan dibukanya rencana pembukaan jalan tembus tersebut. “Justru itu kalau secara sepihak kami belum bisa memutuskan yah, kan nanti itu tim. Masih ada kelanjutan rapatnya,” tandasnya.

Sebagai informasi, nantinya jalan yang saat ini berada di wilayah Bonakarta itu bakal diberi nama Jalan Gwangyang. Hal serupa juga ada di Negara Korea Selatan, di mana salah satu jalannya akan diberi nama Cilegon. Rencana tersebut merupakan hasil kerjasama Pemkot Cilegon di era Walikota Edi Ariadi beberapa tahun kebelakang dengan perusahaan asal Korea Selatan yang berada di Kota Cilegon. []

RELATED ARTICLES

Most Popular

- Advertisment -
Google search engine

Recent Comments