CILEGON, BCO.CO.ID – Sebanyak 67 anak dengan kategori umur 0-18 tahun di Kota Cilegon terpaksa harus menjadi anak yatim piatu karena Covid-19 yang merenggut nyawa orangtuanya. Puluhan anak yatim piatu terdampak Covid-19 itu tersebar di Kecamatan Jombang, Kecamatan Pulomerak, Kecamatan Cilegon, Kecamatan Citangkil, Kecamatan Grogol, dan Kecamatan Purwakarta.
Plh Kabid Rehabilitasi Sosial pada Dinas Sosial Kota Cilegon Selly Rosalia menyampaikan, pihaknya masih terus melakukan verifikasi terkait anak-anak yatim piatu yang terdampak Covid-19 dan diperkirakan bakal terus bertambah seiring belum selesainya pandemi Covid-19 di Kota Cilegon.
“Verifikasi terakhir itu kita dapatkan 67 anak, 35 di antaranya yatim atau kehilangan ayah, 30 orang kehilang ibu, dan yang kehilangan kedua orangtuanya atau yatim piatu itu dua orang,” ujar Sely Rosalia, kepada BCO Media, Jum’at 10 September 2021.
Verifikasi pendataan terhadap anak-anak yatim piatu yang terdampak Covid-19, lanjut Selly, merupakan atensi Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia yang direncakan bakal memberikan bantuan untuk kebutuhan anak yatim piatu tersebut pada tahun 2022 mendatang. “Memang ini bantuannya dari Kemensos RI bukan dari pemerintah daerah, bantuannya namanya atensi anak. Rencananya direalisasikan tahun depan,” ujarnya.
Diketahui, virus corona yang menjadi pandemi global telah membuat negara-negara di dunia mengalami banyak kesulitan dalam menjalankan tata pemerintahan sampai dengan bidang perekonomian. Meskipun saat ini pemerintah masih terus berupaya melakukan penanganan dan pemulihan dengan berbagai formula seperti vaksinasi massal untuk masyarakat hingga aturan-aturan tertentu dalam rangka pemulihan ekonomi, serta bantuan-bantuan yang sifatnya kemanusian untuk meringankan beban karena Covid-19. Termasuk bantuan untuk anak-anak yang kehilangan orangtuanya. []