SERANG, BCO – Sebanyak 350 Pedagang Kaki Lima (PKL) yang terdata oleh Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Kota Serang belum terdaftar sebagai penerima dana stimulus bagi pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM) yang terdampak Pandemi Covid-19.
Ketua APKLI Kota Serang Ayip mengatakan, pihaknya akan terus berupaya bersurat kepada pihak Dinas Perdagangan Industri dan Koperasi dan Usaha Kecil Mikro (Disperdaginkop dan UKM) Kota Serang untuk menyampaikan hasil pendataan yang telah dilakukan.
Menurutnya, pihak Disperdaginkop dan UKM Kota Serang sudah punya database calon penerima. Sehingga, bantuan yang disiapkan hanya untuk yang sudah terdaftar.
“Silahkan ajalah. Setahu saya dalam aturan yang harus dibantu itu yang terkena dampak bukan bagi yang terdata,” ujar Ayip saat dikonfirmasi BCO lewat telepon pada Rabu, 22 April 2020.
“Kalau data APKLI kan belum masuk ke Perindag, dia itu kan katanya yang akan dibantu yang terdaftar, kalau yang terdaftar itu diukur untuk perijinan, kan kebanyakan yang informal yang informal kan PKL,” imbuh Ayip.
Ia juga menyebutkan, semenjak Covid-19 mewabah serta adanya peraturan pemerintah yang menerapkan fisical distancing, para pelaku PKL banyak yang tidak berjualan, bahkan pendapatannya menurun hingga 90%.
“Ya mereka dirumahkan. Kalaupun mereka berjualan siapa yang mau beli?,” tukasnya.
Ketua APKLI mengaku sudah memberi saran ke Walikota agar para PKL yang belum masuk dalam daftar penerima bantuan bisa masuk. Namun, ia belum berkomunikasi dengan Diperdaginkop dan UKM Kota Serang.
“Ini kan baru, bukan didata mengenai teknis usahanya. Kena dampaknya itu kan, berapa penghasilannya sekarang, kalau gak dagang solusinya apa,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Disperdaginkop dan UKM Kota Serang, Yoyo Wicahyono mengaku pihaknya sudah memiliki database pelaku UKM dan IKM. Sehingga, belum dipastikan yanh disampaikan APKLI belum terdaftar.
Saat ini, Yoyo menyebutkan, data itu sedang dalam verifikasi dan validasi. Ia juga menargetkan bahwa proses tersebut akan selesai dalam dalam dua minggu kedepan.
“Meskipun, penyalurannya pada masa recovery (pemulihan). Untuk coveragenya juga masih dinamis. Nanti kita lihat perkembangannya karena belum tentu juga kita bisa mengcover semuanya, kan ada dari provinsi juga,” pungkasnya.[]