CILEGON, BCO.CO.ID – Dirjen Perlindungan Jaminan Sosial pada Kementrian Sosial RI melalui Dinas Sosial Kota Cilegon mulai mendistribusikan 15 ton atau 3000 paket beras untuk warga yang dikategorikan rentan miskin, miskin, dan tidak mampu yang tersebar di 43 kelurahan di Kota Cilegon.
Kasie Jaminan Sosial pada Dinsos Kota Cilegon Sridaryanti mengatakan, penyaluran 3000 paket beras dari Kemensos RI diberikan kepada warga berdasarkan surat bernomor 1235/3-BS 01-04 7-2021 tentang bantuan dana dan distribusi beras dalam rangka PPKM Darurat Jawa Bali. Adapun dalam satu paket beras tersebut, masing-masing memiliki berat 5 kilogram.
“Kemudian kita memberikan pendelegasian wewenang kepada kelurahan untuk memberikan kepada warganya di 43 keluarahan. Pembagiannya dilaksanakan Rabu-Kamis, pembagiannya kelurahan mengambil ke kita,” kata Sridaryanti, Kasie Jamsos pada Dinas Sosial Kota Cilegon, Kamis 29 Juli 2021.
Dijelaskan, masing-masing kecamatan mendapatkan ratusan paket beras yang harus segera disalurkan kepada warga penerimanya. Rincian paket beras bantuan Kemensos RI itu adalah Kecamatan Cibeber 421 paket, Kecamatan Cilegon 343 paket, Kecamatan Citangkil 502 paket, Kecamatan Ciwandan 413 paket, Kecamatan Grogol 283 paket, Kecamatan Jombang 356 paket, Kecamatan Pulomerak 275 paket, dan Kecamatan Purwakarta 407 paket.
Pihaknya juga memberikan kewenangan kepada setiap lurah apabila menemukan calon penerima bantuan tersebut sudah meninggal ataupun, tercatat mendapat bantuan ganda untuk segera digantikan dengan calon penerima lain yang membutuhkan.
“Jadi kami memberikan kewenangan kepada lurah untuk mengganti nama-nama yang tidak diketahui alamatnya, double bantuan, dan lain sebagainya dengan membuat surat keterangan bahwa nama tersebut ada berita acaranya untuk diganti,” jelasnya.
Menurut Sridayanti, data 3000 penerima bantuan paket beras 5 kg tersebut berdasarkan data yang diterimanya dari UPTD Data di Dinsos Kota Cilegon yang didapatkan langsung dari masyarakat.
“Prosedurnya saya kira semua juga sama, ambil dari masyarakat, usulan dari masyarakat lewat UPTD Data. Ketika butuh nama 3000, UPTD Data memberikan nama itu ke saya,” pungkasnya. []