Minggu, Maret 16, 2025
BerandaWarga Gunung Batur dan Tembulun di Merak Kesulitan Air Bersih

Warga Gunung Batur dan Tembulun di Merak Kesulitan Air Bersih

CILEGON, BCO – Sudah dua bulan terakhir sejak wilayah Kecamatan Pulomerak dilanda kemarau, ratusan warga yang tinggal di permukiman perbukitan mengalami kesulitan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

iklan

Seperti dialami oleh warga Lingkungan Gunung Batur II, Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, warga harus antre menunggu giliran agar bisa memenuhi jeriken yang dibawanya.

Berdasarkan pantauan BCO di salah satu tempat penampungan air yang dibangun PMI Kota Cilegon, puluhan jeriken dan galon berjejer menunggu giliran untuk dipenuhi air. Aliran mata air kecil yang keluar dari celah bebatuan dan nyaris kering ini membuat warga harus rela menunggu berjam-jam.

Ernawati, salah seorang warga mengatakan, kesulitan di wilayah ini merupakan permasalahan yang terjadi setiap tahunnya ketika kemarau melanda.

“Sudah dua bulan enggak ada hujan, disini itu orangnya (penduduk) banyak, sedangkan kebutuhan airnya sedikit,” ucap Ernawati saat ditemui BCO di tempat penampungan air, Rabu, 19 Agustus 2020.

Tak hanya ngambil air di siang hari, imbuh Ernawati, warga juga terkadang ada yang rela menunggu jerigennya penuh saat malam hari.

“Malam juga ada yang ngambil air, untuk kebutuhan minum sama masak mah ada aja tapi kalau kebutuhan mencuci mandi kan kurang,” ujarnya.

Sementara di lokasi lain seperti di Lingkungan Tembulun, Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, sejumlah warga terpantau sedang mengantre menunggu giliran untuk mengisi jerigennya. Sumur kecil yang memanfaatkan air dari resapan tumbuhan di pinggir hutan pun menjadi harapan warga demi memenuhi kebutuhan konsumsi air bersih sehari – harinya.

“Ini kondisinya, harus nunggu penuh dulu baru bisa diambil airnya,” kata Nenek Murni, warga Lingkungan Tembulun kepada BCO.

Kendati menjadi langganan kekurangan air bersih saat musim kemarau tiba, namun sampai saat ini belum ada bantuan pemerintah yang datang demi mencukupi kebutuhan mereka.

“Belum ada kalau bantuan mah, pengennya mah peka aja pemerintahnya. Jadi kalau udah masuk kemarau engga harus nunggu viral dulu gitu,” harap warga lain. []

RELATED ARTICLES

Most Popular

- Advertisment -
Google search engine

Recent Comments