BCO.CO.ID – Imbas peningkatan volume kendaraan truk tambang yang berdampak pada kemacetan di jalur Bojonegara-Cilegon, Polsek Bojonegara melakukan penyekatan terhadap aktivitas keluar truk dari lokasi tambang di jam-jam sibuk seperti jam pulang kerja.
Penyekatan itu berlaku di semua lokasi tambang mulai pukul 16.00 WIB-19.00 WIB. Ini dilakukan, untuk mengurai kepadatan lalu lintas akibat aktivitas truk tambang yang lalu Lalang.
Kebijakan ini juga dilakukan, sebagai bentuk antisipasi terhadap potensi kecelakaan lalu lintas dan kehadiran Polri bagi masyarakat. Sebab dalam satu pekan terakhir, lalu lintas di jalur Bojonegara-Cilegon kerap macet karena meningkatnya truk tambang akibat kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang membatasi operasional tambang di Parung Panjang, Bogor.
Dampaknya, banyak kendaraan besar yang mencari alternatif lain ke wilayah Bojonegara dan Puloampel.
“Memang betul semenjak beberapa hari terakhir volume kedaraan besar khususnya pengangkut tambang galian C meningkat drastic. Kemudian ditambah lagi kapasitas jalan yang kurang memadai atau kecil, sehingga menimbulkan beberapa titik kemacetan dari beberapa hari yang lalu,” ungkap IPTU Satria Wibowo, Kapolsek Bojonegara, Senin 6 Oktober 2025.
Dijelaskan Satria, penyekatan operasional truk yang keluar tambang dilakukan secara rutin setiap sore hari dengan menyesuaikan dengan volume kendaraan dari Puloampel dan Simpang Cilegon Timur. Selain wilayah Bojonegara, hal ini juga berlaku di wilayah Kecamatan Puloampel.
“Khususnya truk tambang, untuk tidak keluar dari area tambang terlebih dahulu. Sembari menunggu selesai arus lalu lintas bongkaran karyawan,” pungkasnya. []
