CILEGON, BCO.CO.ID – Untuk menciptakan nuansa islami di Kawasan Jalan Lingkar Selatan (JLS) yang disebut pusatnya tempat hiburan malam di perbatasan Kota Cilegon dan Kabupaten Serang, organisasi masyarakat Gerakan Bersama Anti Kemaksiatan (Gebrak) Banten mengatakan akan rutin menggelar acara keagamaan.
Ketua Koordinator Gebrak Banten KH Hafidzin mengatakan, hal itu dilakukan sebagai upaya mengembalikan citra Banten yang dikenal sebagai Kota Santri dan Kota Ulama di Indonesia. Selain itu, upaya tersebut juga bertujuan menyadarkan masyarakat agar menjauhi maksiat.
“Banten kota ulama, Banten kota santri, kita tidak boleh lupa dengan itu. Apalagi kondisi di sini banyak maksiat. Ini adalah dakwah kita mengembalikan citra Islami di kawasan ini,” ujar KH Hafidzin, kepada BCO, Minggu 06 Desember 2020.
Selain itu, diakui KH Hafidzin, kegiatan tersebut difokuskan ormas ini terhadap dakwah agar para pengunjung atau warga di tempat yang juga banyak warung remang-remang, sadar terhadap bahaya maksiat yang mereka lakukan.
“Ini tamparan buat pelaku maksiat, biar mereka sadar. Kita hidup di dunia itu hanya menunggu mati dan mengumpulkan bekal untuk kehidupan yang kekal setelah mati, bukan melakukan maksiat yang dibenci Allah,” jelasnya.
Oleh sebab itu, pihaknya berharap kegiatan islami yang dilakukannya mendapatkan dukungan dari masyarakat sekitar demi menciptakan kondisi lingkungan yang jauh dari kemaksiatan tersebut.
“Dengan upaya tersebut, kita menjauhi yang namanya kemarahan maha pencipta. Kalau Allah marah, kita semua yang dirugikan. Yang maksiat mereka, yang rugi kita semua,” pungkasnya. []