CILEGON.BCO.CO.ID – Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Cilegon, Abdul Salam Salim buka suara terkait kabar ricuhnya pelaksanaan Muscab Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kota Cilegon serta pengunduran diri para atlet panjat tebing yang berprestasi.
Kepada BCO Media, Abdul Salam Salim mengungkapkan, pihaknya mengaku bingung dengan kabar yang beredar. Pasalnya, kata dia, musyawarah cabang FPTI baik-baik saja. Oleh sebab itu, ia meminta pengurus KONI Kota Cilegon untuk turun langsung mencari tahu asal usul kabar tersebut. Selain itu, berdasarkan hasil muscab itu, para calon ketua FPTI baik yang menang maupun yang kalah masuk dalam formatur kepengurusan.
“Waktu pemilihan di KONI itu saya enggak hadir, cumakan saya dapat laporan dari panitia itu baik-baik aja. Kemudian tim formatur juga dilibatkan, ketua yang tidak terpilih juga masuk dalam formatur. Saya juga pesan, jangan ada kekisruhan. Kita mau berprestasi kok kisruh terus,” ujar Abdul Salam Salim, Ketua KONI Kota Cilegon, Sabtu 5 Agustus 2023.
Abdul menerangkan, saat itu ia meminta panitia untuk men-sterilkan area pemilihan. Yang diperbolehkan masuk, lanjut Abdul, hanya undangan dan pemilik hak suara. Namun, panitia memperbolehkan atlet untuk mengikuti muscab itu.
Lebih lanjut dia menceritakan, muscab terpaksa dilakukan dua kali karena pada pelaksanaan muscab pertama ada beberapa masalah terkait hak suara. Sesuai AD/ART, hak suara ujar Abdul, hanya satu per klub. Kemudian, ia juga mendapat surat dari panitia untuk menunda surat rekomendasi karena protes dari berbagai kubu.
“Dua hari kemudian saya mendapat surat tembusan dari Pengrov ke panitia, menyatakan bahwa setelah diselidiki maka penyelenggaraan kemarin (Muscab Pertama-Red) melanggar AD/ART dan memohon panitia segera melakukan pemilihan ulang. Agendanya hanya satu, hanya pemilihan ketua saja,” bebernya.
Berdasarkan surat tembusan dari Pengrov itu, dikatakan Abdul, pihaknya memanggil bidang organisasi dan panitia untuk dilaksanakan segera karena merujuk perintah dari Pengrov. Ia mengaku tidak mau mengeluarkan perintah macam-macam karena bukan ranahnya. “KONI tidak punya ranah ke situ, hanya karena tembusan ke KONI paling tidak KONI juga ikut agar segera menyelesaikan permasalahan yang ada di FPTI,” kata Abdul lagi.
Ditanya soal pengunduran diri para atlet, Abdul balik mempertanyakan apa hubungannya atlet dengan pemilihan. Menurutnya, atlet tak boleh ikut masuk ke dalam. Pasalnya, siapapun yang menjadi ketua pasti akan mengayomi para atlet. “Kalau yang berprestasi di ujung berung juga saya akan kejar atlet itu, karena prestasi buat Cilegon enggak mungkin saya sia-siakan itu,” imbuhnya.
Karena hal ini, pihaknya akan memanggil semua pengurus maupun atlet untuk mencari solusi bersama. KONI Kota Cilegon juga akan mempelajari terlebih dahulu kejadian tersebut dan tak mau gegabah mengambil keputusan. []