BCO.CO.ID – Kas daerah Pemkot Cilegon dikabarkan kosong pada tahun 2024. Hal ini, tentunya dikeluhkan oleh sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lantaran terlambat menjalankan kegiatan yang akan dilaksanakan. Selain isu kas daerah, isu Cilegon mengalami defisit anggaran sebesar Rp440 miliar juga merebak di Lingkungan Pemerintah Kota Cilegon.

Menanggapi hal itu, Sekda Cilegon Maman Mauludin membantah kondisi kas daerah yang kosong. Menurutnya, dalam waktu yang bersamaan pelaksanaan pada stuktur pendapatan yang harus sesuai dengan tahapan penerimaan. Sementara ada keterlambatan akibat tahapan yang harus dilakukan.
“Jadi kemarin ada beberapa tahapan keterlambatan untuk penetapan seperti sumber pendapatan yang lainnya yang belum selesai,” kata Maman Mauludin, di DPRD Kota Cilegon, Sabtu 27 April 2024.
Dijelaskan, persoalan kas daerah yang dihadapi saat ini diakibatkan adanya beberapa kebijakan pemerintah pusat yang berdampak kepada daerah. selain itu, kebutuhan belanja di triwulan pertama juga diakuinya menyerap cukup besar anggaran. “Itu di triwulan pertama itu kan target pendapatan kita maksimal 15 persen, tapi belanja kita melebihi sehingga memang kita manajemen kas nya harus cash flow, kita atur. Jadi sebetulnya semua berjalan, iya karena memang belanjanya di triwulan pertama kedua ini sangat banyak. THR dan sebagainya kan itu tiba-tiba,” jelasnya.
Maman bilang, 15 persen pendapatan itu kurang lebih 400 miliar rupiah. Agar tidak mengganggu operasional, lanjut Maman, pihaknya punya beberapa cadangan yang dapat digunakan. “Tapi kan kita punya cadangan, kemarin punya silpa dan sebagainya jadi secara operasional itu tidak ada masalah,” imbuhnya.
Disinggung soal defisit anggaran sebesar Rp440 miliar rupiah, Maman berujar, kebutuhan tersebut untuk digunakan di tahun 2025 mendatang. Untuk menutupi defisit, Pemkot Cilegon memiliki beberpa strategi yang akan dilakukan.
“Nah yang kemarin yang defisit Rp440 miliar itu adalah RKPD rencana di musrenbang kemarin bahwa belanja tahun 2025 masih defisit, tapikan kita punya strategi baik intensifikasi, ekstensifikasi pendapatan, juga sumber-sumber pendapatan lainnya. Akan kita maksimalkan dan juga efisiensi, iyah tahun 2025, untuk tahun ini tidak masalah,” pungkasnya. []