CILEGON.BCO.CO.ID – Pemerintah Kota Cilegon secara tegas meminta sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk berkolaborasi dan serius menangani persoalan stunting di Kota Cilegon. Pasalnya dari data Dinas Kesehatan Kota Cilegon pada tahun 2021, angka stunting di kota industri ini mencapai 20,6 persen.
Sekda Kota Cilegon Maman Mauludin mengatakan, dengan adanya kolaborasi antar OPD dapat menekan angka stunting. Selain itu, angka stunting di kota ini juga menjadi perhatian Kementerian Kesehatan.
“Kalau semua konsen, Insya Allah 100 persen bisa mengatasi stunting di tahun depan. Perlu dimaksimalkan lagi persoalan ini, karena setiap tahunnya kita selalu di evaluasi oleh Kemenkes,” ujar Maman Mauludin, di Kota Cilegon, Selasa 22 Maret 2022.
Sementara, Wakil Walikota Cilegon Sanuji Pentamarta menyampaikan, persoalan stunting di kota ini harus menjadi perhatian karena hal itu dapat mempengaruhi kecerdasan seseorang. “Percepatan penurunan stunting perlu dilakukan melalui pendekatan multi sektor, multi program dan multi dimensi semua unsur yang terkait dengan jajaran Pemerintah bersama seluruh lapisan masyarakat, termasuk swasta perlu mendukung dan berperan aktif dalam upaya peningkatan gizi masyarakat,” terang Sanuji.
Upaya penurunan stunting juga, lanjut Sanuji, merupakan upaya pemerintah dalam melaksanakan amanat Peraturan Presiden. Sanuji menambahkan, upaya penurunan stunting secara garis besar dilakukan melalui intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif yang difokuskan pada 1000 hari pertama kehidupan, konvergensi intervensi spesifik dan sensitif dilakukan dalam rangka menuju Cilegon bebas stunting.
“Dalam hal ini, penurunan dan publikasi stunting merupakan upaya Pemkot Cilegon dalam melaksanakan Perpres Nomor 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting,” imbuhnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kota Cilegon Ratih Purnamasari mengungkapkan, untuk angka stunting di kota Cilegon berdasarkan data survei gizi Indonesia di 2021, wilayah ini mengalami penurunan sebanyak 8 persen jika dibandingkan dengan tahun 2019 lalu yang mencapai 28 persen. “Jadi memang kalau hasil survei status gizi Indonesia, stunting di Cilegon di 2021 turun 8 persen. Semua diharapkan, di 2024 mendatang angka stunting di Cilegon turun menjadi 14 persen se-nasional,” ungkapnya. []