CILEGON, BCO – Pemuda yang tergabung di Sanggar Wuni Kreasi, Kelurahan Tegalratu, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, mengkreasikan drum menjadi wastafle.
Melalui unit usahanya Wuni Wood, mereka bisa membuat wastafle dari drum bekas itu sebanyak tiga buah dalam sehari.
Nur Cholis, salah satu pegiat di Sanggar ini mengatakan, pembuatan wastafle ini terinspirasi dari keadaan pandemi yang mengharuskan hidup bersih.
Mencuci tangan menjadi anjuran bagi masyarakat agar terhindar dari covid-19 di saat pandemi seperti ini.
“Dalam sehari kami bisa memproduksi 2 sampia 3 pcs. Kami mencoba stok barang dan sistem pre-order bagi konsumen yang memesan wastfale ini,” ungkap Nur Cholis saat ditemui di Sanggar Wuni Kreasi yang terletak di lingkungan Kubangsaron, Kamis 25 Juni 2020.
Dikatakan, wastafle yang dibuatnya unik, karena dengan proses recycle. Selain itu, setiap konsumen bisa memilih jenis dan warna cat serta bisa pesan untuk merk lembaga atau perusahaan pemesan di bagian depannya.
“Harga dibanderol antara 1.000.000 hingga 1.500.000 tergantung jenis pesanan customer” tuturnya.
Cholis berharap, kedepan industri kreatif di kota Cilegon tetap hidup dan mampu bertahan di masa pandemi seperti ini. []