CILEGON.BCO.CO.ID – Dinas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) membongkar puluhan lapak pedagang kaki lima (PKL) yang berada di bantaran sungai belakang Pasar Kranggot, Kecamatan Jombang, Kota Cilegon, Selasa 14 Juni 2022.
Pembongkaran itu dilakukan untuk menertibkan para pedagang dan jalur aliran sungai yang sedang dilakukan revitalisasi oleh Balai Sumber Daya Air Provinsi Banten di lokasi tersebut.
Kepala Dinas Satpol PP Kota Cilegon Juhadi M Syukur menyampaikan, penertiban ini juga dilakukan untuk membersihkan area sampah di area sungai. Menurutnya, kotornya area sungai dapat menimbulkan masalah baru apabila tidak dilakukan revitalisasi.
Selain itu, sejumlah tahapan juga sudah dilakukan untuk menertibkan para pedagang yang berada di jalur ini. “Sosialisasi sudah lama dilakukan karena ini mau musim hujan, terus sampah-sampah di jalur kali itu banyak menyumbat saluran air jadi perlu di normalisasi,” ujar Juhadi M Syukur, Selasa 14 Juni 2022.
Meskipun sudah dilakukan sosialisasi jauh-jauh hari, ujar Juhadi, dalam pelaksanaan penertiban tersebut ternyata masih ada saja pedagang yang belum mengosongkan lapaknya. Ia juga menyampaikan, penertiban pedagang di area tersebut atas dasar Perda Nomor 5 Tahun 2003 tentang ketertiban, kebersihan, dan keindahan. “Namanya sepadan kali ya harusnya jangan dipakai jualan,” ujarnya.
Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Cilegon Syafrudin menyampaikan, penertiban ini dilakukan untuk mengurangi dampak negatif yang terjadi di wilayah itu seperti menghambat jalur lalu lintas dan penumpukan sampah di area sungai. “Tugas kita hanya menegakkan aturan saja, bahwa itu memang sampahnya banyak disitu,” ungkap Syafrudin.
Dikatakan, ada 63 lapak PKL yang di bongkar di area tersebut. Ia juga menekankan kepada petugas untuk menjaga area tersebut agar tidak dipakai berdagang kembali oleh para PKL. “Saya sudah antisipasi kepada petugas kita supaya pasca penertiban ini supaya jangan ada lagi seperti itu,” jelasnya.
Menurut Syafrudin, para PKL sudah diberi tempat di lokasi yang telah ditentukan. Namun, para pedagang masih memilih berjualan di area sungai karena lebih dekat dengan pembeli.”Harusnya kalau disiplin semua mah ada aktivitas disitu pasti pembeli akan mencari juga,” tutup Syafrudin. []