SERANG, BCO – Dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1442 Hijriyah, Pondok Pesantren Tahfidz Al Qur’an Yayasan Anak Negeri (YAN) Banten, yang berlokasi di Jalan AMD, Kelurahan Pancur, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, menyelenggarakan pameran artefak barang-barang milik Baginda Nabi Muhammad SAW beserta para sahabat.
Pameran ini bakal berlangsung selama satu pekan kedepan mulai hari ini, Senin 09 hingga 16 November 2020 mendatang.
Sekertaris Panitia penyelenggara pameran artefak pada YAN Banten Dita Al Fitriani mengatakan, pihaknya sengaja memilih memperlihatkan barang-barang dari zaman nabi itu sebagai upaya meningkatkan kecintaan umat Islam terhadap Nabi. Dalam pameran itu, pengunjung bisa melihat sekaligus berfoto dengan pedang Khalolid Bin Walid, Janggut Rasulullah, Kantong Kulit, Batu Dinding Ka’bah, hingga Kain Penutup Makam Rasulullah yang semuanya asli dan bersertifikat.
“Item yang dipamerkan ini sama dengan yang dipamerkan di Banten Lama yang dibuka Wapres kemarin itu loh mas. Semua sertifikat keaslian ada,” kata Dita kepada BCO, Senin 09 November 2020.
Dikatakan Dita, pameran tersebut merupakan acara yang kedua kalinya diselenggarakan Pondok Pesantren Tahfidz Al Qur’an YAN Banten untuk umum.
“Acara pameran ini rangkaian maulid di Ponpes Tahfidz YAN Banten, sebetulnya ini pameran tahap kedua. kemarin dari tanggal 1- 8 item (yang dipamerkan) tongkat, sorban, rambut rasulullah dan pedang Saidina Hussain ketika perang karbala. Untuk pameran sekarang item yang dipamerkan Kain Penutup Makam, Janggut, Kantung Susu Rasulullah, Batu Ka’bah serta Pedang Khalid Bin Walid. Waktu pameran dari jam 8.00 – 22.00 WIB,” tutur Dita.
Masih dalam kondisi Pandemi Covid-19, pihaknya tetap menerapkan protokol kesehatan dengan membatasi jumlah atau pun waktu kunjungan.
“Kalau pandemi ini, kita pakai protap maksimal masuk ruangan 15 orang sedangkan kapasitas ruangan 50 orang. Dibatasi mas, waktu kunjungan maksimal 15 menit di dalam ruangan per sesinya,” jelasnya.
Untuk bisa melihat sekaligus mengabadikan benda bernilai sejarah itu, pengunjung bisa masuk dengan membayar tiket yang cukup ramah di kantong. Harga tiket berkisar Rp. 25.000 untuk umum, pelajar atau santri cukup Rp. 10.000, serta foto Rp. 5000 rupiah. []