Sabtu, Desember 14, 2024
BerandaCuacaPenyebrangan di Merak Terganggu, Begini Kata BMKG

Penyebrangan di Merak Terganggu, Begini Kata BMKG

CILEGON, BCO.CO.ID – Imbas cuaca ekstrim yang terjadi beberapa hari ini di Kota Cilegon berdampak langsung pada aktivitas perjalanan kapal di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon.

Dalam dua hari terakhir, ratusan kendaraan yang didominasi truk angkutan barang tertahan di dermaga hingga ke luar pelabuhan. Hal itu diakibatkan karena cuaca buruk berupa angin kencang yang terjadi di Perairan Selat Sunda.

Menanggapi hal itu, Kasie Data dan Informasi BMKG Serang Tarjono mengungkapkan, kondisi gelombang di Perairan Selat Sunda bagian utara atau jalur Pelabuhan Merak Bakauheni berada di kategori rendah. Dengan ketinggian gelombang 0,5 meter sampai 1,25 meter. Akan tetapi, kata Tarjono, untuk wilayah Selat Sunda bagian selatan dan Barat, ketinggian gelombang laut berada di kategori sedang.

“Perairan Selat Sunda bagian barat dan selatan terpantau gelombang dalam kategori sedang. yaitu, berkisar 1,25 – 2,50 meter. Sedangkan untuk di Perairan Selat Sunda bagian utara yaitu penyebrangan Merak Bakauheni dalam kategori rendah yaitu 0,5 – 1,25 meter,” kata Tarjono terkonfirmasi, Sabtu 19 Desember 2020.

Dijelaskannya, kondisi cuaca ekstrem ini dipicu oleh fenomena alam La Nina yang masih kuat dan baru akan melemah pada April – Mei 2021. Oleh sebab itu, sambung Tarjono, keadaan itu akan berdampak pada kondisi cuaca yang ditandai curah hujan dari ringan hingga lebat. Sementara untuk gelombang tinggi dan sangat tinggi, BMKG memperkirakan fenomena itu terjadi di beberapa perairan di Indonesia Tengah dan Indonesia Timur.

Kendati begitu, BMKG tetap menghimbau masyarakat untuk tidak beraktivitas di luar rumah. Apalagi, pandemi Covid-19 masih menghantui masyarakat Indonesia.

“Himbauan terhadap masyarakat, seiring dengan keputusan kepala daerah yang melarang perayaan malam tahun baru berkaitan masih mewabahnya Covid19, ditambah lagi dengan cuaca yang kurang bersahabat, sebaiknya untuk tidak berkegiatan di luar rumah apalagi berkerumun,” jelasnya.

Disinggung soal kecepatan angin di wilayah Perairan Selat Sunda, Tarjono mengungkapkan, bahwa terpaan angin di wilayah ini cukup kuat dikarenakan imbas dari La Nina yang mempengaruhi peningkatan kecepatan angin pasat timur di sepanjang Samudera Pasifik.

“Kecepatan angin berkisar 20 knot, dalam hal ini BMKG hanya memberikan informasi prakiraan cuaca dan gelombang, tentang kewenangan pelayaran ada pada KSOP,” tukasnya. []

RELATED ARTICLES

Most Popular

- Advertisment -
Google search engine

Recent Comments