Selasa, Oktober 7, 2025
BerandaLalu LintasOrder Pasir Jawa Barat Pindah ke Cilegon, Dishub Tambah Personel Atur Lalu...

Order Pasir Jawa Barat Pindah ke Cilegon, Dishub Tambah Personel Atur Lalu Lintas

BCO.CO.ID – Pengusaha tambang pasir di Kota Cilegon tengah menikmati durian runtuh seiring kebijakan penutupan tambang di Parung, Bogor, Jawa Barat, oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Keputusan ini secara dramatis mengubah peta bisnis pasir, membuat permintaan dari Jawa Barat tumpah ruah ke Cilegon.

iklan

Order harian yang biasanya hanya berkisar 40 sampai 50 unit truk pasir kini melonjak hingga dua kali lipat, mencapai 80 sampai 90 unit truk pasir per hari. Dengan harga per unit truk pasir senilai Rp1,5 juta, pengusaha lokal kini meraup untung besar.

Seorang pengusaha pasir asal Cilegon yang enggan disebutkan namanya membeberkan lonjakan fantastis ini. Sejak penutupan tambang di Bogor pada 25 September lalu, volume permintaan naik dua kali lipat. “Bisa sampai Rp135 juta per hari atau 80 sampai 90 unit dari biasanya 40 sampai 50 unit truk pasir per harinya,” katanya, dikonfirmasi wartawan, Selasa 7 Oktober 2025.

Dijelaskan, bahwa mayoritas order datang dari Jawa Barat. Para kontraktor di sana yang terikat kontrak kini terpaksa mengambil pasokan dari Cilegon. “Itu pengusaha dari Jawa Barat yang order,” jelasnya.

Untuk memenuhi permintaan yang membengkak ini, pengusaha tambang bahkan harus menambah alat berat atau ekskavator guna meningkatkan produksi.
Meski Cilegon sedang jaya, ia memperingatkan bahwa daerah lain seperti Serang dan Lebak juga berpotensi mengalami kenaikan permintaan 100 persen karena kian minimnya lokasi tambang. Namun, ia juga realistis mengenai batasan pasokan. “Kenaikan unit mobil pasir di Cilegon tidak mungkin 100 persen, karena sekarang lihat kondisi lahan semakin berkurang. Dengan asumsi juga terbagi dengan pasir daerah Rangkas Lebak,” ujarnya.

Di lain sisi, Kadishub Kota Cilegon Heri Suheri mengakui adanya peningkatan volume kendaraan barang. Untuk mengantisipasi kemacetan, pihaknya juga turut menerjunkan anggotanya untuk ikut mengatur lalu lintas di area persimpangan seperti di Simpang Bojonegara-Tol Cilegon Timur.

“Kita tambah tenaga, tambah orang, untuk mengatur lalu lintas bersama dengan teman-teman Satlantas,” kata Heri.

Meskipun begitu, pihaknya sedang menunggu regulasi yang ditetapkan oleh pemerintah pusat terkait jam operasional kendaraan truk. “Nanti ditetapkan oleh pemerintah,” pungkasnya. []

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

- Advertisment -
Google search engine

Recent Comments