CILEGON.BCO.CO.ID – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cilegon mengaku masih kekurangan sampah dalam rangka memenuhi kerjasama pemanfaatan sampah untuk energi listrik yang bekerjasama dengan PT Indonesia Power, salah satu perusahaan pengelola PLTU di Suralaya, Kota Cilegon.
Plt Kadis LH Kota Cilegon Ahmad Aziz Setia Ade Putra mengatakan, produksi sampah yang masuk ke TPSA Bagendung nantinya bakal di sulap menjadi bahan bakar jumputan padat (BBJP) yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pendamping batu bara untuk menghasilkan energi listrik. Saat ini pengolah sampah menjadi BBJP berkapasitas 30 ton per hari masih tahap pembangunan dan diharapkan Oktober 2022 nanti bisa segera digunakan.
Menurutnya, pihaknya juga sedang mengupayakan bantuan dari Kementerian PUPR untuk membangun BBJP Plant yang dapat memenuhi kapasitas pengolahan sampah menjadi sumber listrik sampai 300 ton per hari atau 10 kali lipat kapasitasnya dari alat yang dibangun saat ini.
“Memang persyaratannya minimal sampah yang di Cilegon harus 300 ton per hari, nah kalau dihitung rata-rata yang masuk ke TPSA Bagendung di luar Sampah dari Kabupaten Serang itu baru 260 ton per hari, sehingga kita masih butuh sampah lagi,” kata Aziz Setia Ade Putra, Plt Kadis LH Kota Cilegon, ditemui wartawan di kantornya, Jum’at 23 September 2022.
Selain dimanfaatkan menjadi energi listrik, produksi sampah-sampah rumah tangga di Cilegon juga bakal menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD). “Alhamdulillah kita ada sampah dapat retribusinya, kemudian nanti kita mendapat bantuan juga dari pemerintah pusat. Ini mudah-mudahan berkah buat kita,” ujarnya.
Untuk target retribusi, Aziz menjabarkan, akhir Juni 2022 lalu realisasi pendapatan mencapai Rp900 juta dari target Rp1,6 miliar. Sementara dari awal Juli 2022 sampai pertengahan September sudah masuk Rp1,5 miliar.
“Berarti ada penambahan tiga bulan itu Rp600 juta, jadi tinggal Rp100 juta. Sehingga di perubahan anggaran, kami targetkan untuk penambahan PAD di angka Rp1,2 miliar menjadi Rp2,8 miliar, tetapi itu belum terhitung dari sampah yang dari Kabupaten Serang sehingga kemungkinan dari target Rp2,8 miliar akan kita tambahkan lagi pada saat rapat gabungan itu,” jelasnya.
Oleh sebab itu, untuk meningkatkan potensi pendapatan dari sampah, Aziz bilang, pihaknya melakukan pembinaan terhadap pelaku-pelaku usaha baik itu industri restoran, hotel, dan sebagainya untuk membuang sampah yang dihasilkan ke TPSA Bagendung. Karena hal ini pula, ia optimis jika target PAD dari sampah bisa menyumbang nilai yang telah ditargetkan. “Optimis, karena sudah Rp1,5 miliar tinggal ditambah (Produksi Sampah-Red) dari Kabupaten Serang,” pungkasnya. []