CILEGON.BCO.CO.ID – Dalam rangka melindungi hak kekayaan intelektual atau hak cipta pelaku usaha, Dinas Koperasi dan UKM Kota Cilegon memfasilitasi UMKM untuk segera mendaftarkan merk dagang atau produk yang dihasilkan agar tidak ditiru oleh orang lain.
Menurut Kasie Pemberdayaan UMKM pada DinkopUKM Kota Cilegon Teti Haryati, perlindungan tersebut bisa dinikmati para pelaku UMKM secara gratis. Namun apabila di urus secara mandiri, pelaku UMKM harus membayar biaya yang ditentukan. “Kita sebetulnya di tahun ini ada fasilitas Hak Kekayaan Intelektual, baik itu hak merek, hak cipta, dan hak paten. Itu semua kita fasilitasi UMKM secara gratis, dinas yang bayar,” kata Teti Haryati, Senin 28 November 2022.
Dijelaskan, program perlindungan tersebut merupakan upaya melindungi pelaku UMKM yang sudah berusaha memutarkan roda perekonomian namun bisa hilang karena aksi penjiplakan. Dalam prosesnya, lanjut Teti, pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual ini memakan waktu yang cukup lama lantaran banyak pemeriksaan yang harus dipenuhi pemohon. “Jangan sampai sudah berusaha puluhan tahun merknya belum di daftarkan, lalu ada orang baru yang meniru mereka enggak bisa apa-apa karena tetap yang didaftarkan duluan yang diakui,” jelasnya.
Kekinian, ada 127 UMKM yang sudah dapat menikmati fasilitas perlindungan Hak Kekayaan Intelektual yang difasilitasi oleh Dinas Koperasi UKM Kota Cilegon. Kendati demikian, saat ini masih ada kuota bagi pelaku usaha yang hendak mendaftarkan merk dari produk yang dihasilkan. “Masih ada kuota ini sekitar 50 lagi,” imbuhnya.
Teti bilang, di tahun depan Dinas Koperasi dan UKM ingin melakukan penjemputan bola kepada UMKM yang belum mendaftarkan merk produknya. Hal merupakan tindakan serius instansi tersebut dalam memajukkan perekonomian dari sektor UMKM. “Pengennya jemput bola, kita pengennya langsung ke lapangan. Ini juga kita mau umumkan ke grup UMKM,” pungkasnya. []
