BCO.CO.ID – Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Cilegon mencatat, terjadi 157 kasus kebakaran di Kota Cilegon sepanjang tahun 2024. Dari peristiwa tersebut, kebakaran lahan yang ditumbuhi alang-alang paling mendominasi kejadian kebakaran di Kota Cilegon.
Kasi Operasi pada DPKP Kota Cilegon Robi Firdaus bilang, penyebab terjadinya kebakaran paling banyak diakibatkan oleh pembakaran sampah yang ditinggalkan dengan 56 kejadian. Sementara untuk kebakaran karena hubungan pendek arus listrik, mencapai 33 kejadian. Lalu, puntung roko 18 kejadian dan kebakaran akibat kebocoran gas mencapai 13 kejadian.
“Selebihnya kegagalan mesin, faktor alam, puntung rokok pun ada. Betul pas musim kemarau kemarin, sekitar 18 kejadian,” kata Robi Firdaus, ditemui wartawan di Kantor DPKP Kota Cilegon, Rabu 18 Desember 2024.
Dari delapan kecamatan, lanjut Robi, wilayah Kecamatan Cibeber paling banyak terjadinya kebakaran. Dari total 157 kasus kebakaran tersebut, kerugian materil diperkirakan mencapai kurang lebih Rp800 juta. “Lebih kurang ya sekitar Rp800 jutaan sepanjang tahun ini, yang paling besar itu kebakaran kontrakan hampir Rp500 juta kerugiannya dan yang kedua itu toko sembako Rp200 jutaan,” jelasnya.
Masih kata Robi, enam orang petugas Damkar Kota Cilegon sempat menjadi korban saat menanggulangi kebakaran TPSA Bagendung yang memakan waktu satu minggu pemadaman. “Yang luka petugas, enam orang. Ada yang kena selang, sama keracunan asap,” ujar Robi lagi.
Apabila dibandingkan dengan tahun 2023, kasus kebakaran di tahun 2024 ini menurun 25 kasus. Pada tahun lalu, kasus kebakaran di Kota Cilegon tercatat mencapai 182 kasus. []