BCO.CO.ID – Kondisi aliran sungai dan kali di Kota Cilegon masih banyak yang mengalami pendangkalan. sehingga berpotensi menimbulkan banjir karena meluapnya volume debit air saat hujan deras terjadi.
Selain pendangkalan aliran air, pesatnya pembangunan pemukiman penduduk juga turut mempengaruhi aliran sungai yang menyempit atau bahkan hilang karena tergantikan oleh bangunan yang berdiri.
Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Cilegon, Edi Hifandi mengatakan, persoalan pendangkalan sungai maupun penyempitan aliran kali yang tergantikan oleh bangunan merupakan tugas yang saat ini tengah dikerjakan instansinya.
Selain program pemeliharaan sungai yang telah direncanakan, Edi mengakui, pengerukan sungai juga bisa berdasarkan usulan masyarakat dengan pertimbangan hasil analisa yang telah dilakukan. Sebab, peran serta masyarakat dalam mencegah bencana banjir sangat dibutuhkan dalam menjaga lingkungan.
“Terkait dengan banjir itu juga tetap begitu ada usulan dari masyarakat itu kita lakukan survey, dan tentu kita juga memperhatikan kondisi keuangan kita. Bisa aja kita langsung kerjakan pemeliharaan, kalau pemeliharaan ya kita langsung kerjakan,” ujar Edi Hifandi, kepada wartawan, Kamis 25 April 2024.
Dia menjelaskan, pihaknya sudah sering melakukan pengerukan sungai di titik-titik rawan banjir yang sudah terpetakan di delapan kecamatan di Kota Cilegon. Ia menyebut, banjir di daerah perkotaan karena ada banyak faktor seperti perubahan alih fungsi lahan. “Kita bisa kurangi banjir itu dengan membangun kolam retensi atau tandon,” jelasnya.
Ditanya soal kondisi drainase yang mengalami pendangkalan di wilayah PCI dan Jalan Raya Anyer-Ciwandan serta kerap mengalami banjir saat hujan, Edi berujar, kewenangan atau tanggung jawab pemeliharaan tersebut berada di Bidang Bina Marga DPUPR Kota Cilegon. Menurutnya, tanggung jawab itu satu paket dengan jalan.
Sementara untuk aliran kali di wilayah tersebut, Edi bilang, memang harus dilakukan pengerukan. Biasanya, ada Mantri Jalan yang akan berkeliling mencari kendala dan juga pentingnya peran serta masyarakat. Persoalan pendangkalan sungai masih banyak dan paling utama untuk dikerjakan dengan peran serta masyarakat. “Untuk daerah-daerah yang memang ada pendangkalan, langsung kita eksekusi melalui anggaran pemeliharaan. Untuk pemeliharaan sungai ataupun kali itu merupakan PR, masih banyak itu mah dan pasti akan dikeruk. Utamanya peran serta masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan ke sungai atau kali,” ujar Edi lagi. []