BCO.CO.ID – Dari total 11 dapur makan bergizi gratis (MBG) atau Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) di Kota Cilegon yang sudah beroperasi, hingga saat ini diketahui belum ada yang tersertifikasi baik secara higienitas (Sertifikat Laik Higiene Sanitasi) maupun sertifikasi halal.
Selain itu, ketersediaan SPPG di Kota Cilegon juga masih minim dalam memenuhi terget kebutuhan sebanyak 130 ribu paket MBG untuk siswa sekolah maupun ibu hamil. Kebutuhannya, Kota Cilegon memerlukan 40 SPPG untuk memenuhi kuota tersebut.
Sekertaris Satgas Percepatan Penyelenggaran Program MBG Kota Cilegon, Heni Anita Susila bilang, bahwa program tersebut harus tetap dilaksanakan. Sementara sertifikasinya, akan diurus secara bertahap.
“Belum (tersertifikasi_Red), 11 SPPG itu belum. Karena memang ini program yang jalan aja dulu, sambil berjalan on process segalanya,” kata Heni Anita Susila, Selasa 7 Oktober 2025.
Ia juga menjelaskan, setiap organisasi perangkat daerah yang tergabung dalam Satgas Percepatan Penyelenggaran Program MBG akan memantau sekaligus memonitoring terkait hal ini agar pelaksanaan MBG di Kota Cilegon tidak mengalami kendala apapun.
“Sekarang ini semua tim mengadakan monitoring dan pembinaan. Bahkan, pelatihan bagi para pekerja dapur sehingga makanan itu sehat. Insya Allah itu akan mengantisipasi semua potensi yang bisa terjadi,” jelasnya.
Ia menambahkan, Dinas Kesehatan Kota Cilegon juga turut mengerahkan sumber daya manusia yang ada untuk memastikan dapur MBG tersebut aman, baik dari sisi kesehatan makanannya ataupun petugas dapurnya. “Itu 13 hari katanya untuk pelatihan untuk personal, dapur per dapur. Jadi ini luar biasa, Dinkes juga harus mengerahkan SDM-nya gitu,” imbuhnya.
Diketahui, dalam waktu dekat ini tiga SPPG akan kembali dibangun oleh Pemkot Cilegon dan Polres Cilegon. Tiga dapur tersebut, nantinya akan menjadi SPPG percontohan. []
