CILEGON.BCO.CO.ID – Puluhan warga di Lingkungan Gempol Wetan, Kelurahan Pabean, Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon, mempunyai usaha sendiri dalam mengisi waktu luang. Puluhan warga tersebut diketahui menjadi pelaku usaha membuat emping melinjo (kerupuk dari biji melinjo) sebagai kegiatan untuk menambah penghasilan keluarga.
Rumah produksi emping juga dapat dengan mudah ditemui di wilayah ini, karena hampir semua warga menjadi pelaku usaha tersebut. Selain itu, setiap pelaku usaha juga melibatkan warga sekitar untuk membantunya membuat emping dengan upah bervariatif.
Pantauan BCO Media pada Kamis 23 Juni 2022 di lokasi sentra emping tersebut, tampak sejumlah ibu rumah tangga sibuk mengupas buah melinjo yang kemudian disangrai pada gerabah berisi pasir diatas tungku api. Setelah matang, biji melinjo kemudian digeprek serta dijemur sebelum kemudian digoreng dan menjadi emping. Aktifitas ini diketahui sudah berlangsung puluhan tahun sehingga wilayah ini juga dapat memasok emping hingga lima kwintal dalam waktu satu minggu.
Wakil Walikota Cilegon Sanuji Pentamarta mengatakan, usaha pembuatan emping ini harus diperkuat lagi agar dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian warga. Oleh sebab itu, ia meminta para pelaku usaha ini untuk belajar dalam hal pemasaran digital dengan bantuan jajaran pemerintah.
“Basis pertamanya harus digital, contoh pertamanya media sosial harus diperkuat. Daya saingnya harus diperkuat, enggak boleh kayak sekarang ini,” ujar Sanuji Pentamarta, kepada BCO Media.
Sanuji juga meminta Camat dan Lurah untuk melakukan kajian dalam memperkuat usaha ini agar menjadi salah satu oleh-oleh yang bisa meningkatkan penghasilan warga. “Saya minta Pak Camat dan Bu Lurah melakukan kajian untuk penguatan emping, agar betul-betul berpengaruh kepada penghasilan ibu-ibu,” katanya.
Di tempat sama, Lurah Pabean Nurul Hadiyati menyampaikan, Lingkungan Gempol Wetan menjadi wilayah utama penghasil emping karena didukung oleh banyaknya hasil alam serta masyarakat yang produktif dalam menjalankan usaha tersebut. Sedikitnya, ada 50 warga yang menjadikan usaha ini sebagai profesinya. “Alhamdulilah ini menjadi mata pencaharian ibu-ibu disini yang setiap hari membuat emping,” ucap Nurul.
Tingginya permintaan emping juga kerap membuat para pelaku usaha ini kesulitan mencari buah melinjo, mereka bahkan harus mencari buah tersebut hingga ke beberapa daerah di luar Kota Cilegon. Saat ini, emping hasil produksi ibu-ibu rumah tangga tersebut di jual ke pasar rakyat maupun melalui media sosial ataupun platform marketplace tertentu. []