CILEGON, BCO.CO.ID – Berawal dari tontonan di aplikasi youtube, seorang pemuda di Kelurahan Warnasari, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon, berhasil membudidayakan tanaman anggur menjadi tanaman yang bernilai ekonomis. Bahkan, tumbuhan ini dinilai sangat cocok untuk dikembangkan di wilayah Cilegon lantaran dapat tumbuh dimana saja ataupun menggunakan media pot.
“Tertarik mengembangkan ini dari tontonan youtube, karena penasaran akhirnya saya ke Cilacap untuk belajar sekilas,” ujar Panji Purbo Laksono, pemuda setempat, kepada BCO Media, Selasa 16 Maret 2021.
Selain belajar soal tumbuhan anggur, Panji juga belajar pembibitan anggur untuk dibudidayakan. Tak hanya itu, kini di tempatnya sudah tersedia belasan jenis anggur yang usianya bervariatif. Ia juga mengaku kerap menjual bibit anggur tersebut hingga ke berbagai pulau besar di Indonesia.
“Dari awal belajar itu udah dua tahun, kalau untuk jenisnya disini ada 12 jenis. Kalau untuk menjual bibitnya udah ke Papua, Kalimantan, dan Sulawesi semuanya memanfaatkan jaringan media sosial dan jaringan rekanan,” jelasnya.
Masih kata Panji, ia sudah dua kali memanen hasil dari kebun anggur yang ia budidayakan tersebut. meski begitu, anggur yang dipanen hanya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar saja lantaran belum banyak yang bisa petik. Panji menegaskan, tanaman anggur tersebut sangat cocok untuk ditaman di wilayah Kota Cilegon.
“Kalau terhitung panen itu udah dua kali, ini buah yang ketiga. Ini cocok banget, dan saya rekomendasikan bagus ditanam disini, subur,” imbuhnya.
Sementara di tempat yang sama, Lurah Warnasari Hayani mengatakan, pengembangan pertanian dengan sistem urban farming di wilayahnya berawal dari banyaknya lahan kosong perumahan yang terbengkalai. Oleh sebab itu, Hayani mengajak para Ketua RT dan RW untuk berinovasi memanfaatkan lahan kosong tersebut. “Perkembangannya cukup pesat, mereka belajar dan pemasarannya memanfaatkan media sosial,” kata Hayani.
Lebih lanjut menurut Hayani, saat ini diwilayahnya telah berkembang aneka pertanian dengan sistem urban farming yang memanfaatkan berbagai jenis media tanam.
“Awalnya pribadi, tapi sekarang banyak kelompok tani yang kita bina juga. Lumayan banyak, ada yang hindroponik lalu ada yang memanfaatkan atap rumah untuk pertanian, lalu ada juga kelompok pemuda yang mengembangkan Stroberi,” ungkapnya. []