CILEGON.BCO.CO.ID – Persatuan Ahli THT Indonesia (Perhati) cabang Banten berkolaborasi dengan Lebak Hearing Center (LHC) menggelar bakti sosial dengan mengadakan pemeriksaan kesehatan telinga dan pendengaran ratusan anak berkebutuhan khusus. Acara ini berlangsung di Sekolah Penggerak SKH Al-Kautsar Cilegon, Rabu 21 Juni 2023.
“Totalnya ada 120 pemeriksaan THT secara keseluruhan, telinga hidung tenggorok. Apabila ditemukan ada masalah dengan telinga seperti kotor kita bersihkan, apabila ada masalah yang perlu ditindaklanjuti akan kita berikan surat rujukan untuk ke rumah sakit,” kata dr. Andhika Septarini Sp THT KL, Perwakilan Perhati Banten.
![](https://cilegon.bco.co.id/wp-content/uploads/2023/06/BE6EFBAF-B410-47B8-86B2-67475A66C319-300x169.jpeg)
Lanjutnya, melalui bakti sosial ini Perhati Banten juga memberikan penyuluhan bagaimana cara perawatan kesehatan telinga sehari-hari untuk masyarakat awam serta sosialisasi penggunaan alat bantu pendengaran dan bersih-bersih telinga.
“Targetnya supaya masyarakat awam tahu bagaimana cara perawatan telinga sehari-hari karena masih banyak masyarakat awam yang belum ngerti cara perawatannya. Seperti masih sering menggunakan cotton bud, sebenarnya kan tidak boleh, nah itu kita edukasi supaya tidak salah. Karena kadang dengan penggunaan cotton bud yang tidak tepat, pembersihan yang tidak tepat malah akan membawa masalah, seperti karena korek kuping menyebabkan radang telinga luar, kecolok gendang telinganya. Jadi kita berikan edukasi,” jelasnya.
Kedepannya, dr. Andika mengungkapkan bahwa bakti sosial seperti ini akan kembali dilaksanakan. Pihaknya menjangkau anak-anak berkebutuhan khusus seperti down syndrom dan tuna rungu uang berada di daerah-daerah. Ia berpesan, agar masyarakat menjaga kesehatan THT dengan baik. Hal ini karena Telinga Hidung Tenggorok itu masuk kedalam organ-organ yang penting.
“Telinga untuk mendengar, hidung untuk bernafas, tenggorokan juga untuk menelan untuk bernafas juga. Jadi kita sebagai dokter THT akan berusaha semaksimal mungkin supaya masyarakat awam ini ngerti, paham, bagaimana cara perawatan telinga, makan minum yang benar, makanan minuman yang baik untuk tenggorokan, cara merawat hidung,” pesannya.
Sementara itu, Direktur LHC Oji Faoji menuturkan, kegiatan ini sebagai bentuk peduli pendengaran sekaligus trial alat pendengeran. “Alat bantu pendengaran itu masih mahal, masih di impor dari luar negeri, nah di kita sambil jual alat sambil beramal karena di kita harganya tidak terlalu tinggi,” tuturnya.
Oji juga menambahkan, LHC yang didirikan di Lebak sekitar 4 tahun lalu ini akan terus menggelar bakti sosial bersama dokter THT dan audiologis di sekolah-sekolah berkebutuhan khusus.
“Karena di SKH saya menemukan orang yang mengalami gangguan bicara, pendengarannya kita latih, bisa menggunakan alat bantu dengar dan bisa hidup normal, jadi ga perlu sekolah di SKH. Sekolah biasa juga bisa. Kalo interpensinya tepat sasaran bisa hidup normal,” Oji menambahkan. []