BCO.CO.ID – Ketua Komisi IV DPRD Kota Cilegon Erik Airlangga, menyayangkan usulan soal pengadaan mobil derek di Dinas Perhubungan Kota Cilegon terkena rasionalisasi anggaran.
Padahal, usulan tersebut sudah disampaikan sejak Anggaran Reguler 2024 untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Kota Cilegon. Sebab, banyak kendaraan truk besar di Jalan Lingkar Selatan yang selalu parkir sembarangan dan menghabiskan badan jalan.
“Awalnya kita anggarkan untuk mobil derek, ini kan salah satunya untuk mengangkat PAD Cilegon karena banyak mobil kendaraan besar saat ini parkir di jalan protokol di JLS itu agar bisa ditertibkan. Ternyata dengan adanya rasionalisasi anggaran maka itu hilang, maka nanti kita akan usulkan kembali menjadi skala prioritas,” kata Erik Airlangga, disela-sela rapat Rencana Kerja dan Anggaran di DPRD Kota Cilegon, Selasa 27 Agustus 2024.
Menurutnya, Dishub Kota Cilegon harus mengembangkan inovasi lain untuk menggenjot PAD. Pasalnya, program Uji KIR saat ini sudah diambil alih oleh pemerintah pusat.Terkait mobil derek, Erik bilang, sebelumnya telah dianggarkan pada APBD Reguler 2024. Namun karena anggarannya dianggap kurang, maka dialokasikan kembali pada APBD Perubahan.
“Ternyata di anggaran perubahan hilang, batal nggak ada mobil derek. Padahal itu yang disampaikan oleh Dishub, digunakan disaat arus mudik untuk membuka pembatas jalan dan menertibkan mobil-mobil yang parkir sembarang di jalan umum,” ujarnya.
Dijelaskan juga, mobil derek yang diusulkan khusus untuk kendaraan besar. Hal ini digunakan untuk menindak truk-truk yang membandel parkir sembarangan. Saat itu, mobil derek dianggarkan Rp1,5 miliar.
“Waktu itu kita anggarkan Rp1,5 miliar dari dinas terkait, tapi pas waktu dianggarin ternyata kurang,” pungkasnya. []
